Analisis Kemampuan Berpikir Intuisi dan Analitis Terhadap Peserta Didik Pada Alat Peraga Rangkaian Seri dan Paralel di MAN 3 Plus Keterampilan Banda Aceh

Proses berpikir adalah proses yang dilakukan oleh seseorang untuk mengingat kembali pengetahuan yang sudah ada di dalam ingatan mereka dan digunakan untuk menerima, mengolah, dan menyimpulkan sesuatu. Berpikir intuisi merupakan bagian dari aspek logika yang mengembangkan kemampuan seseorang untuk menganalisis secara spontan, cepat dan tepat pada suatu masalah. Selain dari pada itu dalam proses memecahkan masalah rangkaian seri dan paralel peserta didik juga memerlukan keterampilan berpikir secara terstuktur dan sistematis atau sering disebut dengan berpikir analitis. Berpikir analitis merupakan suatu kegiatan berpikir dengan sistematis atau terstruktur dan dapat mengindentifikasi masalah yang akan dihadapi dengan baik. Pada penelitian ini peneliti bertujuan untuk mengetahui perbandingan kemampuan berpikir intuisi dan berpikir analitis peserta didik di MAN 3 Plus Keterampilan Banda Aceh dalam memecahkan masalah rangkaian seri dan paralel. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan jenis deskriptif. Tahap penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen berupa tes dalam bentuk soal tes essay. Subjek yang ditujukan pada penelitian ini adalah peserta didik MAN 3 Plus Keterampilan Banda Aceh yang berjumlah 6 orang, diantaranya 2 orang dari kelas XII IPA 1, 2 orang dari kelas XII IPA 2 dan 2 orang dari kelas XII IPA 3. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbandingan kemampuan berpikir peserta didik MAN 3 Plus Keterampilan Banda yaitu dari 6 orang peserta didik, 4 diantaranya berkemampuan berpikir intuisi sebesar 67% dan 2 diantaranya berkemampuan berpikir analitis sebesar 33%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah peserta didik MAN 3 Plus Keterampilan Banda Aceh lebih didominasi berkemampuan berpikir intuisi dari pada berpikir analitis.