Peureulak dalam Kancah Perkembangan Islam Nusantara

Ahmad Fauzi, 2029097205 (2024) Peureulak dalam Kancah Perkembangan Islam Nusantara. SEARFIQH, banda aceh. ISBN 978-623-95779-8-8

[thumbnail of Peureulak  dalam Kancah Perkembangan Islam Nusantara] Text (Peureulak dalam Kancah Perkembangan Islam Nusantara)
Peureulak.pdf

Download (2MB)
Official URL: https:searfiqh.org

Abstract

Peureulak (04º.48ºN-97º.45″E) dalam era 840-1230 Masehi merupakan sebuah negara kota (Poli) Pra kemunculan negeri itu dikenal dengan sebutan beragam menurut logat bangsa asing. Orang Persi menyebutnya Taj Ilam. Sesudah Sultan Mahmud Syah (1012-1038) merubah nama Kesultanan Bandar Khalifah menjadi Kesultanan Peureulak, Marco Polo menyebut Ferlec. Ibnu Batutah menamakan Ferlak. Sementara Mpu Prapanca dalam karyanya Nagaraktagama menulis Parllak. Sedangkan orang Cina mengucapkannya beragam: Pihliha, Palala dan Far’ehla.
Pada dasarnya, istilah Peureulak digunakan oleh penduduk setempat di abad ke-11 untuk menyebutkan sumpah mereka Fardhu Ulak di bawah pohon Abonus besar (Latin: Diaspiros Rumphii) di hulu sungai besar yang mengalir ke selat Malaka. Tepatnya di ibukota Kecamatan Peunaron Kabupaten Aceh Timur zaman sekarang..
Sumpah Fardhu Ulak yang terdiri dari dua kata bahasa Arab dan Gayo, masing masing mempunyai arti kewajiban pulang kepesisir (Gayo: kuala) untuk berdakwah kembali di pusat pemerintahan kesultanan Bandar khalifah pasca penyerangan bangsa asing.
Kelak Fardhu Ulak diabadikan oleh rakyat setempat menurut logat suku Gayo yang tidak mengenal huruf F dengan sebutan PEUREULAK. Terma ini tidak jauh berbeda ucapan Peuresemiyang (Aceh: Peureule Seumayang) untuk Fardhu Sembahyang saat ucapan niat shalat bagi manula Gayo di kawasan Blang Simpo, perbatasan antara Peureulak dan Serbejadi Lokop tahun 1960-an
Banyak penulis sejarah menyebut Peureulak merupakan kesultanan yang sibuk dengan perdagangan dan pendidikan. Pertentangan yang muncul di kalangan mereka tentang eksistensi Peureulak hanya berlaku di bidang era kesultanan antara negara itu dan Pasai. Di antara mereka menyebutkan bahwa Peureulak tidak mempunyai artefak pendukung sebagai kesultanan sejak abad ke 11 sampai abat ke 13 Masehi.
Namun manuskrip kuno Pangeran Wangsakerta, menceritakan bahwas setelah kerajaan Peureulak dijadikan kesultanan dan Sultan Makhdum VI Al- Malik Syah ibnu Muhammad Amin Syah (1267-1275M) berupaya untuk melepaskan diri dari Palembang dengan ditandai tidak lagi mengirim upeti kepada Shri Tribuana Raja Mauliwar Madhewa (1270- 1297 M), maka kerajaan Dharmasraya atas nama Sriwijaya yang sudah lemah dan ditak lukkan menyerang Kesultanan Peureulak tahun 1197, Saka sehingga Sultan mengungsi.
Manuskrip daun lontar yang telah diterjemahkan oleh Atya dan diterbitkan oleh Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Sunda (Sunda Anology) Direktorat Jenderal Kebudayaan Depertemen Pendidikan dan kebudayaan, Jakarta,1987 dapat menjadi pendukung terhadap eksistensi Kesultanan Peureulak abad ke 13 Masehi.

Sementara itu, aktifitas politik petinggi Kesultanan Peureulak dan Kesultanan Pasai sempat diabadikan dalam : “…Dois reinos commerciais mucalmanos peguenos existiram nequelle tempo em Pasai e Peureulak ou Perlak. A 1297 tumulo real em Samudra esta’ inscrito total mentee m Arabie Samudra Pasai Sultanato”. Catatan ini mempunyai arti “…Saat itu, pedagang muslim di Pasai dan Peureulak atau Perlak mempunyai kesultanan kecil. Pada tahun 1297 muncul benih benih pemikiran untuk mendirikan Kesultanan Arab Pasai”.
Terlepas dari pro dan kontra pendapat mengenai kebenaran Peureulak sebagai salah satu polis (Indonesia: Negara kota), pusat bisnis dan dakwah pada awal abad ke-11 dan 13 M., kesultanan itu mampu memikat hati para pedagang untuk berniaga dan menyebarkandakwah Islam di Nusantara.Sejarah kesultanan Peureulak yang ditulis dalam bahasa Persia, Portugis, Inggris, China, Kawi, dan Arab tetap menarik untuk dikuak oleh pencinta sejarah nusantara.

Item Type: Book
Subjects: 900 Geography and History > 950 General History of Asia (Sejarah Umum Asia)
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Mr abdulwahid arsyad
Date Deposited: 27 Jun 2024 02:35
Last Modified: 27 Jun 2024 02:35
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/37344

Actions (login required)

View Item
View Item