Perancangan Alat Pengering dan Monitoring Belimbing wuluh Berbasis Mikrokontroler dan IoT

Belimbing Wuluh sering digunakan untuk penyedap makanan, salah satunya asam sunti yang terbuat dari belimbing wuluh yang diberi garam dan dijemur dibawah sinar matahari hingga kering. Pengeringan belimbing wuluh yang masih menggunakan metode tradisional membutuhkan waktu 6-7 hari dan sampai 10 hari apabila cuaca mendung. Tujuan penelitian ini adalah merancang alat pengering dan monitoring belimbing wuluh berbasis mikrokontroler dan IoT dan melihat perbedaan pengering menggunakan alat pengering dan tradisional. Alat pengering belimbing wuluh menggunakan NodeMCU ESP8266 sebagai mikrokontroler, mengunakan heater sebagai sumber panas, menggunakan 2 sensor yaitu sensor DHT11 sebagai suhu, dan sensor loudcell sebagai timbangan, dan stainless steel sebagai wadah belimbing wuluh, juga menggunakan blynk sebagai monitoring suhu dan berat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Hasil pengujian sensor DHT11 memiliki akurasi rata-rata 99.17%, dan sesor loudcell memiliki akurasi rata-rata 99.96%. Pengeringan menggunakan alat pengering dapat selesai lebih cepat dengan waktu 23 jam 35 menit dengan berat 200 gram, sedangkan menggunakan metode tradisional siap dengan waktu 24 jam pada berat 214 gram. Hasil akhir dari warna asam sunti yang menggunakan alat pengering berwarna hijau kehitaman, sedangkan metode tradisional berwarna coklat. Penelitian ini membutuhkan waktu pengeringan sekitar 23 jam 35 menit.