Konsep Integrasi Kurikulum Dayah Tradisional dalam Menghadapi Modernisasi Pendidikan

Dayah tradisional Aceh dihadapkan pada gelombang modernisasi yang melanda secara masif. Dayah yang semula berpegang pada sistem pendidikan tradisional, dituntut untuk menyesuaikan diri tanpa mengabaikan nilai-nilai lama yang baik sebagai ciri khas dayah. Perubahan ini menjadi krusial karena masyarakat membutuhkan penyampaian syiar agama yang luas dan relevan dengan kehidupan modern yang serba instan dan kompleks. Terlebih lagi di saat pemerintah memerlukan masyarakat yang berintegritas dengan warna pendidikan yang berbeda. Penelitian ini dikaji untuk melihat bagaimana konsep integrasi kurikulum dayah dan signifikansinya terhadap modernisasi pendidikan. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode kajian literatur (library research). Konsep integrasi kurikulum dayah dan konsep modernisasi pendidikan kemudian dihubungkan dengan teori integrasi-interkoneksi. Dengan analisis deskriptif maka dapat ditarik benang merahnya bahwa integrasi kurikulum dayah tradisional Aceh dianggap signifikan karena integrasi adalah tujuan pendidikan Islam; format dayah tradisional dengan berbagai ragam integrasi kurikulumnya merupakan bentuk dayah yang ideal saat ini; modernisasi mengharuskan dayah menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Penerapan integrasi kurikulum diharapkan dapat menghasilkan santri yang mampu berkiprah di berbagai bidang, menjawab persoalan umat, dan melestarikan esensi agama di tengah arus globalisasi dan modernisasi.