Pemanfaatan Arang Aktif Ampas Kopi Sebagai Media Filtrasi Dalam Pengolahan Limbah Cair Tahu

Limbah cair tahu mempunyai kandungan organik yang tinggi dan menimbulkan dampak terhadap lingkungan jika tidak diolah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengolah limbah cair tahu dengan metode filtrasi dan menggunakan ampas kopi. Berdasarkan hasil penelitian, unit filtrasi yang menggunakan ampas kopi mampu menurunkan parameter COD, BOD, TSS dan pH meskipun masih belum memenuhi baku mutu. Hasil penurunan kadar COD rata-rata sebesar 730 mg/L, 568 mg/L dan 307 mg/L dengan kadar awal 928 mg/L. Hasil penurunan kadar BOD rata-rata sebesar 340 mg/L, 231 mg/L dan 171 mg/L dengan kadar awal 463 mg/L. Hasil kadar TSS adalah 398 mg/L, 310 mg/L dan 300 mg/L dengan kadar awal 478 mg/L. Kadar pH awal limbah cair tahu adalah 5,3, selanjutnya pH yang mengalami kenaikan paling besar adalah pada arang aktif dengan ketebalan 15 cm yaitu 5,9. Efektivitas paling optimal terdapat pada unit filtrasi 3 yang menurunkan COD dari 928 mg/L menjadi 307 mg/L dengan efektifitas penyisihan sebesar 66,91%. Konsentrasi BOD awal sebesar 463 mg/L diturunkan menjadi 171 mg/L dengan efektivitas penyisihan sebesar 63,06%, sedangkan konsentrasi TSS awal sebesar 478 mg/L diturunkan menjadi 300 mg/L dengan efektivitas penyisihan sebesar 37,23% dan pada pH 5,9. Namun proses pengolahannya belum memenuhi baku mutu yang ditetapkan dalam peraturan lingkungan hidup. Hal ini menunjukkan perlunya memperkecil ukuran pasir yang akan menggunakan ayakan mesh lembih kecil untuk memperkecil angka pori agar meningkatkan efektivitas penurunan parameter COD, BOD dan TSS, perlu adanya penelitian lanjutan dengan menggunakan aktivasi yang lain seperti HNO3 dan menambahkan ketebalan media yang optimum sehingga limbah cair tahu dapat diolah dan aman dibuang kebadan air dan menghitung nilai Efective size (Es), Coefisient keseragaman dan Uniformity Coeffisient (Cu) media filter.