Pemenuhan Hak Narapidana Berkegiatan Rekreasional di Lembaga Pemasyarakatan IIB Blangkejeren (Suatu Tinjauan Hak Asasi Manusia dalam Islam)

Narapidana mempunyai hak-hak yang harus di penuhi yang tertera dalam Pasal 9 Huruf C Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Sistem Pemasyarakatan. Namun kenyataannya terdapat beberapa masalah yang kerap muncul di lembaga permasyarakatan seperti kapasitas berlebih, kurangnya sarana dan prasarana dan juga petugas-petugas yang kurang responsif dan tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal tersebut juga terjadi di Lembaga Permasyarakatan Kelas IIB Blankejeren. Penelitian ini memfokuskan untuk meneliti bagaimana pemenuhan hak narapidana berkegiatan rekreasional di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Blangkejeren, serta mengkaji bagaimana Pemenuhan Hak tersebut dalam hak asasi manusia dalam Islam. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis-empiris dan studi lapangan serta pengolahan data dilakukan dengan wawancara, dan observasi. Hasil penelitian ditemukan bahwa pemenuhan hak narapidana di Lapas IIB Blangkejeren sudah terimplementasi dalam hak pendidikan dan pengajaran, mendapatkan kegiatan rekreasional dan potensi pengembangan diri sudah berjalan meskipun belum dilaksanakan secara konsisten. Adapun yang menghambat terimplementasi hak narapidana ialah kekurangan dana bagi lapas untuk pengayoman terhadap narapidana, kondisi lapas yang over kapasitas, kurangnya perhatian pemerintah daerah setempat. Pemenuhan hak narapidana termasuk dalam tinjauan hak asasi dalam Islam termasuk dalam konsep ad-dharuriyyat al-khams dengan penerapan prinsip hizf an-nafs. Hak tersebut termasuk dalam huququl ‘ibad dan wajib dipenuhi. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan Kasupsi Lapas IIB Blangkejeren, pemenuhan hak tersebut sudah sesuai dengan prinsip-prinsip dalam tinjauan hak asasi dalam Islam.