Fadhil Rahmatillah, 170305022 (2024) Jejaring, Ritual, dan Perkembangan Tarekat Syattariyah di Gampong Meunasah Pulo Pueb Pidie Jaya. Other thesis, Universitas Islam Negeri Ar-raniry Banda Aceh.
Fadhil Rahmatillah, 170305022 (2023).pdf
Download (1MB)
Abstract
Dalam sejarah, gerakan tarekat memainkan peranan penting dalam penyebaran agama Islam di Aceh, utamanya Tarekat Syattariyah. Tarekat ini pernah berjaya dimasa sultanah, namun sekarang ini pengikutnya tersisa sedikit dan hanya terkonsentrasi di beberapa titik saja, persebaran terbesar ada Pantai Barat Aceh yaitu di Gampong Peuleukung, Nagan Raya. Tetapi di Pantai Timur Aceh, persebaran tarekat ini terbilang kecil dan tidak signifikan. Khusus di Meunasah Pulo Pueb Pidie Jaya, ajaran-ajaran Syattariyah pernah menjadi sentral kepercayaan masyarakat pada abad 19 hingga melahirkan mursyid-mursyid besar seperti Teungku Muhammad Ali Pulo Pueb dan Teungku Ahmad Khatib Langgien yang karyanya menjadi rujukan pengamalan ajaran Tasawuf Syattariyah di Aceh. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan jejaring Tarekat Syattariyah di Gampong Meunasah Pulo Pueb Pidie Jaya serta bagaimana perkembangan dan ritual ajaran yang dilakukan oleh pengikut Tarekat Syattariyah di Meunasah Pulo Pueb sekarang ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan merupakan penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data terdiri dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penentuan irforman dilakukan dengan cara purpose sampling. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwasanya Tarekat Syattariyah di Pulo Pueb merupakan warisan ajaran Teungku Muhammad Ali Pulo Pueb dan muridnya, Teungku Ahmad Khatib Langgien. Kitab Mi’rajus Salikin yang memuat prosesi bai'at dan talqin serta tatacara dan bacaan dzikir menjadi rujukan utama pengamalan ajaran-ajaran Syattariyah. Upacara tahunannya yang menjadi ritus kebudayaan yang dilakukan bersama warga ialah khanduri blang dan ziarah ke makam ulama Syattariyah, Tarekat Syattariyah di Pulo Pueb mengalami penurunan karena berbagai faktor yaitu warisan konflik syariat dan tasawuf di masa lalu, pernah dicap sesat. Oleh karena itu, Tarekat Syattariyah di Pulo Pueb berdaptasi dengan mengubah metode dakwah menggunakan pendekatan kebudayaan seperti ikut dalam kegiatan adat, kerja-kerja masyarakat dan aktif dalam kegiatan beut semeubet.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 200 Religion (Agama) > 204 Pengalaman, Hidup, Praktik keagamaan 200 Religion (Agama) > 206 Tokoh dan Organisasi |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > S1 Sosiologi Agama |
Depositing User: | Fadhil Rahmatillah |
Date Deposited: | 28 Aug 2024 02:55 |
Last Modified: | 28 Aug 2024 02:55 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/38364 |