Analisis Jejak Karbon Pada Aktivitas Pemukiman Di Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh

Pemanasan global adalah suatu fenomena yang terjadi karena adanya efek gas rumah kaca (greenhouse effect) dengan meningkatnya temperature global selanjutnya akan menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia. Pemukiman sebagai suatu kawasan yangdidalamnya terdapat beraneka ragam aktifitas menjadi salah satu sumber penghasil gas rumah kaca. Kota Banda Aceh sebagai ibu kota Provinsi Aceh yang mempunyai penduduk sebesar 268.148 jiwa. Banyaknya penduduk dengan berbagai aktivitas pada kesehariannya tentu akan berpengaruh terhadap emisi karbon yang dihasilkan. Untuk itu dilakukan penelitian untuk menghitung jejak karbon yang dihasilkan, dengan Kecamatan Kuta Alam yang memiliki penduduk paling banyak di Banda Aceh sebagai wilayah studi. Kecamatan Kuta Alam mepunyai penduduk seanyak 53.679 jiwa, yang terbagi ke dalam 11 desa. Pada penelitian ini, perhitungan jejak karbon dilakukan pada sektor bahan bakar memasak, sektor listrik dan sektor transportasi. Setelah dilakukan penelitian maka diketahui bahwa penghasil emisi CO2 pada sektor bahan bakar memasak yaitu kelurahan Beurawe yang menghasilkan emisi sebesar 59,358 TonCO2/Bulan, pada sektor listrik adalah kelurahan Bandar Baru yang menghasilkan emisi sebesar 628,753 TonCO2/Bulan, pada sektor transportasi adalah kelurahan Bandar Baru yang menghasilkan emisi sebesar 444,795 TonCO2/Bulan, dan penghasil emisi total terbesar adalah kelurahan Bandar baru 1073,548 TonCO2/Bulan, sedangkan penghasil emisi terendah adalah kelurahan Kota Baru yang menghasilkan emisi sebesar 307,825 TonCO2/Bulan.