Pengaruh Kemampuan Fotokatalis Magnetit-TiO2 Terhadap Variasi Konsentrasi Limbah Zat Warna Metilen Biru (Methylene Blue)

Di Indonesia pencemaran limbah cair zat warna metilen biru (MB) semakin lama semakin meningkat. Mengingat dampak negatifnya perlu dilakukan upaya penurunan pencemarannya, salah satunya dengan proses fotodegradasi. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kemampuan fotokatalis magnetit-TiO2 dan variasi konsentrasi zat warna MB dalam proses fotodegradasi. Metode yang digunakan dalam sintesis katalis magnetit-TiO2 yaitu metode kopresipitasi. Katalis magnetit-TiO2 dikarakterisasi dengan XRD, SEM dan VSM. Dari data XRD, diperoleh nilai rata-rata ukuran kristal TiO2 sebesar 30,76 nm dan gabungan diperoleh Magnetit-TiO2 sebesar 34,82 nm. Sedangkan, data pengukuran hasil SEM didapatkan bahwa katalis magnetit-TiO2 dari terjadi aglomerasi dalam skala ukur 0,5 mikrometer. Dari data pengukuran VSM didapatkan nilai untuk katalis magnetit-TiO2 dengan nilai magnetisasi saturasi (Ms) yaitu 14,21 emu/gr, magnetisasi remanen (Mr) yaitu 5,78 emu/gr serta medan koersivitasi (Hc) yaitu -0,0218 T dimana kondisi magnetit ini tergolong kedalam magnetit lunak. Selanjutnya, pengujian fotodegradasi menggunakan lampu UV-A variasi konsentrasi zat warna MB dari 1, 10 dan 20 ppm. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa pada waktu kontak 90 menit didapatkan nilai degradasi pada konsentrasi 1 ppm sebesar 18,56%, nilai degradasi pada konsentrasi 10 ppm sebesar 25,03%, dan nilai degradasi pada konsentrasi 20 ppm sebesar 25,52%. Dari hasil data analisis menunjukkan bahwa katalis magnetit-TiO2 memiliki kinerja yang baik terhadap variasi konsentrasi zat warna MB dan waktu kontak dalam proses degradasi.