Pemanfaatan Kulit Nangka (Artocarpus heterophyllus) Sebagai Biokoagulan Terhadap Penurunan Parameter COD dan TSS Dalam Air Limbah Industri Pengolahan Ikan

Kebutuhan masyarakat terhadap pangan mengalami peningkatan, ikan merupakan salah satu sumber pangan yang dikonsumsi manusia. Saat ini, produktivitas jumlah ikan mengalami peningkatan yang menyebabkan intensitas limbah yang dihasilkan juga meningkat. Limbah cair yang dihasilkan pada industri pengolahan ikan mengandung bahan organik dan padatan tersuspensi. Limbah yang tidak diolah terlebih dahulu akan menimbulkan masalah apabila dibuang ke lingkungan. Koagulasi-flokulasi merupakan salah satu proses penanganan yang dapat dilakukan dalam pengolahan air limbah industri pengolahan ikan. Pemanfaatan biokoagulan seperti kulit nangka (Artocarpus heterophyllus) dapat digunakan pada pengolahan air limbah industri pengolahan ikan karena mengandung protein yang mampu menjadi komponen pengikat pada proses koagulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dari biokoagulan kulit nangka (Artocarpus heterophyllus) terhadap parameter COD, TSS dan pH. Hasil pengujian air limbah industri pengolahan ikan menunjukkan parameter COD, TSS dan pH sebelum pengolahan yaitu 376 mg/L, 593 mg/L, dan 7,1. Hasil penelitian menunjukkan COD, TSS, dan pH adalah 253 mg/L, 132 mg/L, dan 7,0 dengan efektivitas parameter COD 32% dan TSS 77%. Hal tersebut menunjukkan bahwa koagulan dari kulit nangka (Artocarpus heterophyllus) mampu menurunkan parameter COD dan TSS pada air limbah industri pengolahan ikan.