Analisis Spasial Intensitas Kebisingan Lalu Lintas Di Kopelma Darussalam Kota Banda Aceh

ABSTRAK
Nama : Anggi Santia
NIM : 150702048
Program Studi : Teknik Lingkungan
Fakultas : Sains dan Teknologi
Judul Skripsi : Analisis Spasial Intensitas Kebisingan Lalu Lintas Di
Kopelma Darussalam Kota Banda Aceh
Tebal Skripsi : 102 Halaman
Pembimbing I : Andian Aristia Anas, S.T., M.Sc
Pembimbing II : Nurul Kamal, M.Sc
Kata Kunci : Kebisingan, Pemetaan

Penelitian ini menganalisis secara spasial intensitas kebisingan lalu lintas di Kopelma Darussalam Kota Banda Aceh. Kebisingan merupakan suatu bunyi yang tidak diinginkan atau bunyi yang terjadi pada tempat serta waktu yang tidak sesuai. Intensitas kebisingan diatur dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor KEP- 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Intensitas kebisingan. Gampong Kopelma merupakan singkatan dari Kota Pelajar dan Mahasiswa termasuk wilayah padat aktivitas pendidikan wajib belajar dan perkuliahan yang berlokasi di Kota Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai intensitas kebisingan di Gampong Kopelma dan membandingkannya dengan baku mutu kebisingan, membuat peta yang berisi sebaran intensitas kebisingan di Gampong Kopelma Darussalam dan memberikan rekomendasi yang dapat mengurangi kebisingan di setiap lokasi penelitian. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat numerik. Penelitian dimulai dengan mengumpulkan data berupa hasil pengukuran intensitas kebisingan di lapangan. Hasil tersebut dianalisis dengan membandingkannya dengan nilai ambang batas kemudian setiap lingkungan kegiatan yang diteliti diberikan rekomendasi yang dapat meningkatkan kemampuan dalam mengurangi intensitas kebisingan. Hasil pengukuran tersebut juga dipetakan berdasarkan hasil pengukuran di lapangan untuk mendapatkan persebaran intensitas kebisingan menggunakan Adobe Photoshop CS5. Dalam penelitian ini didapatkan bahwa Intensitas kebisingan di Kopelma Darussalam bervariasi di setiap titik penelitian yang berdasarkan pengamatan dipengaruhi oleh kepadatan aktivitas, keberadaan penghalang buatan seperti tembok dan penghalang alami seperti ragam vegetasi. Upaya yang dapat dilakukan untuk mereduksi kebisingan yaitu membuat penghalang antara sumber kebisingan dengan lingkungan kegiatan atau menambah peredam sesuai dengan kebutuhan di setiap lingkungan kegiatan yang diteliti.