Islamisasi Ekonomi Dalam Perspektif Ekonom Islam Kontemporer (Studi Analisis Pemikiran Fahim Khan Dan Masudul Alam Choudury)

Mayoritas pemikiran ilmu ekonomi di dunia hari ini hampir hanya mengenal satu versi ilmu ekonomi yaitu paham liberalisme-kapitalis yang berhulu pada paham sekularisme. Negara-negara mayoritas muslim pun telah menjadikan paham tersebut sebagai role model dalam pembangunan ekonominya. Pemikir-pemikir islam telah melihat bahwa paham ekonomi barat tidak sepenuhnya dapat diterima di kalangan umat islam. Islam memiliki mutiara pemikirannya sendiri yang sangat berharga. Bersumber dari Al-Quran dan Sunnah. Menurut Fahim Khan dan Masudul Alam Choudury kegiatan ekonomi tidak hanya sekedar bagaimana memenuhi kebutuhan manusia secara materi, tetapi juga melampaui diatas semua itu, yaitu adanya keseimbangan antara tubuh, akal dan hati. Maqasid al-Syariah ekonomi islam ialah maslahah. Menurut kedua tokoh kontemporer ini sudah sepatutnya umat Islam menelaah ulang keaadaan ontologis ekonomi islam dan merangkai kembali epistemologinya sehingga menjadi kurikulum dan prinsip-prinsip yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, menggunakan metode analisis deskriptif, dengan pendekatan studi komparasi terhadap pemikiran ekonomi Fahim Khan dan Masudul Alam Choudury. Penerapan metode studi komparasi dilakukan agar lebih mendapatkan variasi gagasan antara kedua tokoh sehingga dapat membuka wawasan utuh mengenai perbandingan keduanya, baik persamaan maupun perbedaannya.
Secara umum, persamaannya ialah. Pertama; keduanya mengakui secara ontologis bahwa Allah ialah rujuk dan Rajak dari semua ilmu pengetahuan. Kedua; Al-Quran dan Sunnah ialah sumber yang esensial ekonomi Islam. Sedangkan perbedaan keduanya ialah terletak pada prioritasi respon terhadap fakta tersebut. Fahim Khan menyatakan Perubahan Institusional Ekonomi islam sangat perlu disegerakan. Sedangkan Masudul Alam Choudury lebih menekankan perubahan akademikal.