Hubungan Antara Keberfungsian Keluarga Dengan Self-Disclosure Remaja Pada Siswa SMA Negeri 1 Lhoknga Kabupaten Aceh Besar

Fungsi keluarga yang sehat mempengaruhi tingkat kepercayaan dan kedekatan emosional remaja. Remaja yang merasa keterlibatan keluarga mereka rendah sering kali melihat keluarga mereka sebagai kaku dan tidak fleksibel, yang dapat mengakibatkan berkurangnya self-disclosure pada remaja. Kurangnya self-disclosure pada siswa dapat menyebabkan kesulitan dalam membangun hubungan sehat dengan keluarga, yang berpotensi menciptakan jarak emosional dan mempengaruhi Keberfungsian keluarga. Self-disclosure penting untuk memperkuat keterikatan emosional dan komunikasi, sehingga meningkatkan Keberfungsian keluarga secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara Keberfungsian keluarga dengan self-disclosure remaja terhadap orang pada siswa SMA Negeri 1 Lhoknga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, teknik pengumpulan data berbentuk skala Keberfungsian keluarga dengan self-disclosure, populasi di dalam penelitian berjumlah 270 orang siswa sehingga di dapatkan sampel sebanyak 161 orang siswa. Uji hipotesis pada penelitian ini dilakukan menggunakan analisis statistik korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan koefisien korelasi sebesar 0,417 (r) dengan signifikansi 0,001 (p) menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara Keberfungsian keluarga dan self-disclosure pada siswa SMA Negeri 1 Lhoknga. Semakin baik self-disclosure, semakin tinggi Keberfungsian keluarga, dan sebaliknya.