Eksistensi Warung Kopi Dalam Menyediakan Fasilitas Ibadah Shalat (Studi Komperatif Warung Kopi SMEA dengan Warung Kopi Solong Di Kota Banda Aceh)

Dalam penelitian yang dilakukan di warung kopi SMEA dan warung kopi Solong, ditemukan bahwa pengunjung tetap melaksanakan kewajiban shalat, namun sayangnya masih ada sejumlah pengunjung yang tidak melaksanakan shalat tepat waktu ketika berada di warung kopi dan ada juga pengunjung yang tidak melakukan sama sekali. Dari pengamatan peneliti, ada beberapa hal yang menyebabkan kurangnya kesadaran dalam melakukan ibadah shalat. Salah satunya adalah keinginan sendiri untuk tidak melaksanakan shalat padahal di warung kopi tersebut sudah tersedia fasilitas yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Eksistensi keberadaan fasilitas ibadah shalat, persepsi dan minat pemilik warung kopi dalam memfasilitasi ketersediaan fasilitas ibadah shalat, dan dampak disiplin pelaksanaan ibadah shalat dengan konsentrasi pengunjung di warung kopi SMEA dengan warung kopi Solong. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan metode kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari 25 informan dari warung kopi SMEA dan 10 informan dari warung kopi Solong di kota Banda Aceh. Teknik pengumpulan data diperoleh dari wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Eksistensi keberadaan fasilitas ibadah shalat di warung kopi SMEA dengan warung kopi Solong fasilitas ibadah shalat belum memenuhi standar yang diharapkan pengunjung, yang menginginkan tempat yang lebih luas, ventilasi yang baik, dan tempat wudhu yang lebih banyak untuk kenyamanan dan ketenangan saat beribadah. Persepsi dan minat pemilik warung kopi dalam memfasilitasi ketersediaan fasilitas ibadah shalat di warung kopi SMEA dengan warung kopi Solong pemilik merasa bertanggung jawab menyediakan fasilitas ibadah shalat, menunjukkan kesadaran dan komitmen terhadap kenyamanan pelanggan. Mereka mengutamakan kebutuhan pengunjung dan karyawan untuk beribadah, berdasarkan kepedulian terhadap pelanggan dan mematuhi aturan PEMDA. Disiplin dalam pelaksanaan ibadah shalat menciptakan suasana yang nyaman, tenang, dan khusyuk yang mendorong pengunjung untuk menghabiskan waktu lebih lama. Pengelolaan waktu ibadah yang teratur membantu pengunjung menjaga kosentrasi dan fokus saat bekerja, dan menciptakan lingkungan yang tenang.