Implementasi Model Pembelajaran Index Card Match Terhadap Peningkatan Hasil Belajar PAI Siswa SMPN 10 Banda Aceh

Model pembelajaran index card match adalah model pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, yang dapat digunakan sebelum atau sesudah diberikan pembelajaran dengan menggunakan kartu soal dan jawaban secara acak dan diberikan kepada siswa dengan mencocokkan atau mencari pasangan antara katu soal dan jawabannya. Penggunaan model pembelajaran index card match dalam pembelajaran diperlukan asumsi bahwa siswa menjadi lebih aktif, dan termotivasi dalam belajar. Namun di SMPN 10 Banda Aceh kelas VIII pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam hasil belajar siswa terlihat rendah disebabkan kurangnya penerapan model pembelajaran yang dapat menunjang keaktifan siswa serta motivasi yang masih kurang sehingga siswa cendrung merasa bosan, malas, ribut, mengantuk, dan tidak memperhatikan guru saat proses kegiatan pembelajaran, ini dikarenakan guru cendrung menggunakan metode ceramah. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini ialah: 1. Bagaimana implementasi penerapan model pembelajaran index card match terhadap peningkatan hasil belajar PAI di SMPN 10 Banda Aceh, 2. Bagaimana hubungan penerapan model pembelajaran index card match terhadap hasil belajar PAI di SMPN 10 Banda Aceh. 3. Bagaimana peningkatan hasil belajar PAI siswa dengan penerapan model pembelajaran index card match di SMPN 10 Banda Aceh, 4. Bagaimana faktor pendukung dan penghambat model pembelajaran index card match terhadap peningkatan hasil belajar PAI di SMPN 10 Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan teknik pengumpulan data observasi, soal test, wawancara, dan angket. Hasil penelitian peningkatan belajar siswa, setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran index card match nilai hasil belajar siswa kelas VIII di SMPN 10 Banda Aceh menunjukkan adanya peningkatan setelah dilakukan dua siklus pembelajaran, pada siklus I belum mencapai ketuntasan hanya mencapai 66,6% sementara pada siklus II mengalami peningkatan ketuntasan mencapai 83,3%. Dari adanya peningkatan hasil belajar dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan model ICM dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.