Jamaluddin, 28162627 (2024) Budaya Edukasi Sistem Reward And Punishment Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Pada Dayah Terpadu Di Aceh Besar. Doctoral thesis, UIN Ar-Raniry.
![[thumbnail of Budaya Edukasi Sistem Reward And Punishment Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Pada Dayah Terpadu Di Aceh Besar]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Untitled.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (5MB)
Abstract
Budaya edukasi merupakan keseluruhan sistem berpikir, nilai moral, norma, keyakinan, aktivitas pendidikan dan hasil karya yang berlangsung dalam sebuah komunitas dan institusi yang diwarisi secara terus menerus, termasuk juga budaya reward dan punishment. Penerapan pendekatan reward dan punishment juga sejalan dengan konsep al-Qur’an dan hadits, bahkan para pakar pendidikan psikologi pun mendukung adanya dua pendekatan tersebut dengan catatan bahwa penerapan punishment merupakan pilihan terakhir, berbasis kasih sayang, adil, tidak menyakiti dan bernilai edukasi. Namun dalam kenyataan, masih banyak ditemukan berbagai ketimpangan dalam penerapannya khususnya pada dayah terpadu di Aceh Besar. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana unsur-unsur budaya edukasi pada dayah terpadu, mengetahui bentuk-bentuk reward dan punishment dalam penyelenggaraan pendidikan dan mengetahui dampak penerapan sistem reward dan punishment terhadap perilaku santri. Agar penelitian ini lebih akurat, maka peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Melalui metode ini, peneliti berusaha mengkaji secara komprehensif terhadap gejala-gejala yang terjadi di lapangan sesuai dengan fokus permasalahan. Dan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah dayah terpadu di Aceh Besar, khususnya Dayah Madrasah Ulumul Qur’an (MUQ) Pagar Air, Ponpes Modern al-Manar Cot Iri dan Dayah Darul Ihsan Krueng Kalee. Penelitian ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap seluruh aktivitas pembelajaran di lingkungan dayah, baik melalui observasi, telaah dokumentasi dan wawancara langsung dengan sumber utama, yaitu pimpinan dayah, bidang pengasuhan, bidang kurikulum dan juga beberapa bidang terkait, di samping juga sumber-sumber pendukung lainnya, seperti santri, orangtua dan pihak lain yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan menunjukkan bahwa. Pertama, unsur-unsur budaya edukasi dayah terpadu telah terbentuk secara baik yang diawali dengan penanaman unsur keimanan dan ritual kerohanian, aktivitas pendidikan, iklim belajar dan kedisiplinan, adanya aturan dan kurikulum, media interaksi dan komunikasi, guru dan pimpinan yang menjadi figur teladan dan adanya artefak/simbol-simbol sebagai sebuah hasil karya. Kedua, dalam penerapan reward dan punishmen ditemukan bahwa punishment masih lebih diutamakan berbanding dengan reward, masih belum ada standar dan juga belum ada evaluasi secara utuh terhadap reward dan punishment. Selain itu, penerapan reward dan punishment belum seluruhnya bernilai edukasi dan mengandung kasih sayang serta penerapan punishment masih ada dilakukan oleh yang bukan guru. Ketiga, adanya berbagai ketimpangan penerapan punishment berdampak pada perilaku sebagian santri yang tidak bahagia, murung, traumatik dan ingin balas dendam kepada santri lainnya. Oleh karena itu, penerapan sistem reward dan punishment pada dayah terpadu di Aceh Besar masih perlu dikaji dan dievaluasi.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X7 Filsafat dan Perkembangan > 2X7.3 Pendidikan > 2X7.34 Pendidikan non formal, masukkan disini pesantren > 2X7.341 Pesantren |
Divisions: | Program Pascasarjana > S3 Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | Jamaluddin Jamal |
Date Deposited: | 23 Sep 2024 08:11 |
Last Modified: | 23 Sep 2024 08:11 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/39228 |