Inovasi Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Dalam Penanggulangan Kekerasan Di Kalangan Remaja Kota Banda Aceh

Selama masa transisi remaja, individu mengalami berbagai transformasi dalam peran fisik, kepribadian, intelektual, dan sosial. Kekerasan remaja sangat merugikan diri sendiri, karena secara fisik dia akan terganggu, kehidupan kurang bergairah, kurang semangat bekerja dan belajar, bahkan kurang nafsu makan. Untuk mengurangi kasus kekerasan, maka negara mendirikan sebuah lembaga resmi yaitu DPPPA (Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) untuk meminimalisir kasus kekerasan dikalangan remaja yang terjadi di Kota Banda Aceh dengan program-program unggulan yang telah direncanakan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya kekerasan dan untuk mengetahui inovasi DPPPA dalam penanggulangan kekerasan di kalangan remaja Kota Banda Aceh. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dengan metode penelitian kualitatif. Sumber data terdiri dari primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan cara Reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun hasil penelitian yaitu penyebab terjadinya kekerasan di kalangan remaja di Kota Banda Aceh dipengaruhi oleh setidaknya empat faktor besar. Diantaranya orang tua atau keluarga, lingkungan sekolah, pergaulan dengan teman, teknologi atau media. Selain itu DPPPA Kota Banda Aceh memiliki setidaknya empat inovasi guna mencegah terjadinya kekerasan di kalangan remaja, yaitu UPTD PPA, PUSPAGA (Pusat Pembelajaran Keluarga), Pro-DAI (Program Dayah Ramah anak Terintegrasi), dan Sosialisasi Dengan RRI
Kata kunci: Inovasi, Kekerasan, Remaja