Penerapan Model Talking Stick Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Kelas IV Pada Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Di MIN 9 Banda Aceh

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) dan membuat siswa aktif serta terlibat dalam kegiatan belajar mengajar. Namun seringkali kita temukan permasalahan di dalam kelas terkait keaktian siswa, seperti kurangnya keterlibatan dalam diskusi, sering mengobrol, pasif dan sebagainya. Berdasarkan observasi awal di MIN 9 Banda Aceh, ditemukan beberapa permasalahan yang serupa terkait keaktifan siswa, diantaranya seperti kurang berani untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru,sehingga yang bertanya atau menjawab hanya siswa/i yang berani tampil saja, kurang terlibat dalam kegiatan diskusi kelompok, kurang peduli dengan pembelajaran, dan sebagainya. Oleh karena itu guru dituntut untuk memiliki kreativitas yang tinggi dalam menjalankan tugasnya sebagai pengajar demi mewujudkan suasana belajar yang aktif. Salah satu cara untuk mewujudkan suasana belajar yang aktif adalah dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa dengan menerapkan model pembelajaran talking stick secara kooperatif. Penelitiann ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan Mc Taggart yang dilakukan sebanyak 2 siklus dan setiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggukan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model talking stick dapat meningkatkan kekatifan siswa yang dibuktikan dari perolehan nilai persentase keaktifan pada siklus I sebesar 81,25% dan meningkat pada siklus II dengan perolehan nilai sebesar 91,67%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat simpulkan bahwa penerapan model talking stick dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas IV pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MIN 9 Banda Aceh.