Proses transformasi sebuah perguruan tinggi menjadi Badan Layanan Umum (BLU) melibatkan strategi dan langkah-langkah strategis yang disusun oleh pimpinan perguruan tinggi, termasuk rektor. Strategi ini biasanya melibatkan perencanaan yang rinci, koordinasi dengan pemerintah, dan perubahan struktur organisasi. BLU UIN Ar-Raniry adalah Badan Layanan Umum Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan dengan status BLU penuh sejak 5 September 2011. BLU UIN Ar-Raniry memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas layanan dan pendidikan, serta meningkatkan pendapatan melalui pengembangan bisnis dan peluang usaha. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang temuan-temuannya tidak melalui prosedur statistik atau hitungan lainnyaStrategi Prof. Dr. H. Farid Wajdi Ibrahim M.A meliputi sosialisasi, bimbingan teknis, dan benchmarking ke PTN lain yang sudah berstatus BLU.Prof. Dr. H. Farid Wajdi Ibrahim M.A kemudian mengadakan rapat dengan pimpinan dan pihak terkait untuk memutuskan pengusulan status BLU. Persiapan meliputi penyusunan rencana standar pelayanan minimum (SPM), dokumen rencana strategis bisnis selama 5 tahun, dan proposal usulan yang diajukan ke Kementerian Keuangan melalui Kementerian Agama. Pengajuan dilakukan pada 31 Desember 2010, dan setelah analisis, pada 5 Mei 2011, ditetapkan bahwa IAIN Ar-Raniry berstatus BLU.Sebelum berstatus sebagai Badan Layanan Umum (BLU), satuan kerja (Satker) IAIN Ar-Raniry berstatus sebagai Satker Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Kementerian Keuangan melalui peraturan memberikan kesempatan kepada Satker PNBP untuk meningkatkan status menjadi Satker BLU agar pengelolaan keuangan lebih fleksibel. Prof.Dr.H. Farid Wajdi Ibrahim M.A mengarahkan timnya untuk mempelajari ketentuan BLU dan mengajukan permohonan perubahan status ini. Setelah melalui berbagai persiapan dan pengajuan dokumen, IAIN Ar-Raniry resmi menjadi Satker BLU pada tahun 2011. Bahwa perubahan status Satuan Kerja (Satker) menjadi Badan Layanan Umum (BLU) sangat bergantung pada regulasi yang mengizinkan perubahan tersebut. Regulasi dan perundang-undangan merupakan faktor utama yang memungkinkan perubahan status ini terjadi. Selain itu, keinginan untuk mempercepat perkembangan dan kemajuan kampus juga mendorong perubahan status ke BLU karena memberikan kemudahan dalam pengelolaan dan pengembangan kampus.