Syarifah Alifira Lamanda, 190102204 (2024) Jual beli Mu’athah Menurut Fikih Muamalah(KajianPendapat Mazhab Hanafi). Other thesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.
![[thumbnail of Jual beli Mu’athah Menurut Fikih Muamalah(KajianPendapat Mazhab Hanafi)]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
SKRIPSI_SYARIFAH_ALIFIRA_revisi_yudis_fix terbaru.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (1MB)
Abstract
Dengan berkembangnya sistem jual beli belakangan ini, seperti jual beli e-commerce, vending machine, dan mini market atau lainnya, menjadikannya salah satu masalah menarik untuk dikaji bagaimana hukumnya berdasarkan pandangan hukum islam melalui ijtihad para ulama. Fokus skripsi ini dan sekaligus tujuan skripsi ini yaitu bagaimana pendapat Mazhab Hanafi mengenai praktik jual beli mu’athah, serta relevansinya transaksi jual beli mu’athah pada masyarakat modern. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berupa kajian berdasarkan analisis dokumen melalui pengumpulan data berupa buku-buku, karya ilmiah, serta berbagai literature. Hasil penelitian yang diperoleh yakni, Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa keabsahan jual beli dengan sistem mu’āṭāh adalah apabila sudah menjadi adat kebiasaan yang menunjukkan adanya kerelaan. Perbuatan tersebut bisa menunjukkan adanya kehendak dan keinginan masing-masing pihak. Berdasarkan alasan tersebut, transaksi jual beli dengan system mu’athah seperti yang diterapkan masyarakat modern hukumnya sah. Namun demikian, apabila ditemukan adanya kecacatan pada barang yang akan diual, maka si penjual wajib membuka cacat barangnya kepada para pembeli jika barang itu ada cacatnya. Pembeli berhak membatalkan transaksi jual beli apabila ditemukan adanya kecacatan dalam barang dan si penjual tidak menerangkan bahwa adanya kecacatan barang. Mensyaratkan lafaz ijab dan qabul secara mutlak pada setiap akad jual beli pada masa modern dirasakan tidak efektif, bahkan kadang kala memperlambat terlaksananya transaksi. Bentuk jual beli dengan sistem mu’athah seperti ini dirasakan sangat efektif dan efesien sehingga kerelaan tidak nilai dengan ucapan ijab dan qabul.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 200 Religion (Agama) 200 Religion (Agama) > 203 Ibadah Umum dan Praktik lainnya |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Syarifah Alifira Lamanda |
Date Deposited: | 13 Nov 2024 02:13 |
Last Modified: | 13 Nov 2024 02:13 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/40070 |