Penaikan Harga Makanan di Objek Wisata Pantai Lhoknga menurut Pandangan Fiqh Muamalah

M. Aulia, 121209420 (2017) Penaikan Harga Makanan di Objek Wisata Pantai Lhoknga menurut Pandangan Fiqh Muamalah. Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Membahas tentang Penaikan Harga di Objek Wisata]
Preview
Text (Membahas tentang Penaikan Harga di Objek Wisata)
Aulia.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (851kB) | Preview
[thumbnail of Form B dan Form D.pdf]
Preview
Text
Form B dan Form D.pdf

Download (498kB) | Preview

Abstract

Penaikan harga dan pengambilan keuntungan yang tinggi di suatu objek wisata memang bukan sesuatu yang aneh atau asing lagi bagi masyarakat sekarang, bahkan oleh sebagian orang sudah dianggap sesuatu yang wajar. Sesuatu yang dianggap sudah wajar oleh sebagian masyarakat belum tentu itu dibenarkan oleh Islam. Islam sangat menekankan nilai keadilan dalam setiap aspek kehidupan umat manusia. Oleh karena itu, adalah hal yang wajar jika keadilan juga diwujudkan dalam aktifitas pasar, khususnya harga. Nabi menghimbau agar dalam akad jual beli, harga disesuaikan dengan yang berlaku di pasaran. Penelitian ini berusaha mengkaji apa saja yang menjadi faktor penyebab penaikan harga harga makanan di objek wisata pantai Lhoknga, bagaimana perhitungan keuntungan/laba di objek wisata pantai Lhoknga, dan bagaimana pandangan fiqh muamalah terhadap penaikan harga makanan di objek wisata pantai Lhoknga. Penulis menggunakan pendekatan deskriptif analisis, berusaha memberikan gambaran yang jelas, mendalam, sistematis, dan faktual. Berdasarkan hasil kajian ditemukan faktor penyebab penaikan harga makanan di objek wisata pantai Lhoknga adalah karena beban biaya perawatan pondok/kedai dan anggapan pedagang terhadap lokasi objek wisata berbeda dengan tempat lain. Mekanisme penaikan harga makanan di objek wisata pantai Lhoknga tidak dipengaruhi oleh faktor permintaan dan penawaran. Adapun penaikan yang terlampau tinggi dan penurun harga terhadap konsumen lokal tidak dibenarkan karena tidak sesuai dengan prinsip-prinsip muamalah dalam Islam. Rasulullah sawmenganjurkan agar setiap pedagang dalam menjalankan bisnisnya senantiasa berpegang kepada sifat-sifat terpuji, hal ini bukan hanya menguntungkan bagi bisnisnya, tetapi juga memiliki konsekuensi religius. Dalam kaitan tersebut, penulis juga menyarankan agar sebaiknya pedagang membuat daftar harga makanan agar konsumen dapat mengetahui harganya sebelum melakukan pembelian. Hal ini untuk menghindari kekecawaan para konsumen yang berakibatkan kepada tidak adanya saling ridha dalam jual beli.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1. Dr. Khairani, M.Ag 2. Edi Yuhermansyah, LLM
Uncontrolled Keywords: Harga, Objek Wisata, Keuntungan, Fiqh Muamalah
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.2 Mu'amalat > 2X4.21 Jual Beli (Murabahah)
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: M. Aulia
Date Deposited: 16 Jul 2018 09:05
Last Modified: 16 Jul 2018 09:05
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/4120

Actions (login required)

View Item
View Item