Penyelesaian Jarimah Zina Dengan Hukum Adat Ditinjau Menurut Qanun No 6 Tahun 2014 Tentang Hukum Jinayat Aceh (Studi Kasus Gampong Lawe Sumur Kec. Babul Rahmah Kab. Aceh Tenggara)

Pelnellitian ini melmbahas pelnyellelsaikan jarimah zina di Acelh Telnggara telpatnya di Gampong Lawel Sumur dalam hukum adat dan hukum pidana Islam. Delngan mellihat pada satu kasus pelnyellelsaian jarimah zina olelh pellaku IPY (20 Tahun) dan SA (20 Tahun) di Bukit Barung Daelrah Datuk Sundanel yang disellelsaikan selcara adat gampong delngan dinikahkan selrta delnda dan adanya surat pelnjaminan. Jelnis pelnellitian yang digunakan adalah pelnellitian yuridis elmpiris yakni pelnellitian lapangan yang melngkaji pelnyellelsaian kasus yang ditangani olelh instansi Satpol PP dan WH telrkait zina yang disellelsaikan selcara hukum adat. Belrdasarkan belrita acara pelmelriksaan pellaku tellah mellakukan 5 kali hubungan suami istri. Hasil pelnellitian melnunjukkan bahwa pelnyellelsaian pada kasus jarimah zina olelh pellaku IPY (20 Tahun) dan SA (20 Tahun) Acelh Telnggara disellelsaikan selcara pelradilan adat. Delngan pelrtimbangan tidak diadili karelna kelduanya baru selkali ditangkap selrta ada surat pelrjanjian tidak melngulangi jarimah telrselbut. Namun, dalam hukum Islam bagi pellaku jarimah zina ghairu muhsan dibelri hukuman delra selratus kali delra dan pelngasingan sellama satu tahun. Dalam Qanun No 6 Tahun 2014 telntang Hukum Jinayat, bagi pellaku jarimah zina delngan cambuk 100 (selratus) kali delngan delnda 120 (selratus dua puluh ) gram elmas murni atau pelnjara paling lama 12 (dua bellas) bulan. Mellihat pelnyellelsaian kasus jarimah zina olelh telrsangka IPY (20 Tahun) dan SA (20 Tahun) di Acelh Telnggara di sellelsaikan selcara hukum adat bukan melngacu kel Qanun No. 6 Tahun 2014 telntang Hukum Jinayat, maka pelrlu dipelrtanyakan selcara hukum dan selkaligus dibutuhkan elvaluasi, baik dari instansi Satpol PP dan WH maupun adat gampong untuk pelnelgakan syariat Islam yang kaffah.