Muhammad Amin, 221006010 (2025) Konsep Tazkiyat Al-Nafs Perspektif Al-Qur’an (Studi Pemikiran HAMKA dalam Tafsir Al-Azhar). Masters thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
![[thumbnail of Membahas tentang konsep tazkiyat al-nafs dalam Al-Qur'an]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
FULL TESIS MUHAMMAD AMIN IAT.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (3MB)
![[thumbnail of Membahas tentang konsep tazkiyat al-nafs dalam Al-Qur'an]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
FULL TESIS MUHAMMAD AMIN IAT cover-Bab 1.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (2MB)
Abstract
Tazkiyat Al-Nafs sangat penting bagi dunia modern saat ini, sebab masyarakat telah terperangkap dalam pola pikir rasional dan mencampakkan dimensi batin. Kondisi tersebut melahirkan gaya hidup yang materialis dan hidonis, dalam arti masyarakat hanya berfikir kehidupan duniawi semata tanpa menghiraukan kehidupan ukhrawi. Akibatnya berbagai penyimpangan, kejahatan, kekejian, dan kemungkaran terjadi disegala sektor kehidupan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana penafsiran HAMKA terhadap Tazkiyat al-Nafs dalam Al-Qur’an, dan bagaimana implementasi pemikiran HAMKA terhadap Tazkiyat al-Nafs di era modern.
Adapun bentuk Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research). Metode Mauḍu’i dengan analisis data diskriptif-kualitatif dan analisis isi (content analysi). Batasan dalam penelitian ini mengkaji makna, maksud dan tujuan dari lafaẓ tazkiyat al-nafs perspektif HAMKA dalam tafsir al-azhar.
Adapun hasil penelitian adalah: pertama, barangsiapa yang mensucikan atau membersihkan dirinya dari pada kesyirikan, kerusakan akhlak, ilmu, harta, makanan, jalan yang sesat dan dari pada maksiat serta dosa lainnya melalui tazkiyah al-nafs maka menanglah dalam kehidupan ini serta menjadi orang-orang yang al-Muqarrabin dengan Allah Swt.“sejauh mana tingkat kepedulian seseorang terhadap tazkiyat al-nafs dalam dirinya, maka sejauh itu pulalah tingkat keselamatannya”. Kedua, implementasi pemikiran HAMKA terhadap Tazkiyat al-Nafs di era modern adalah untuk melahirkan sikap menahan diri, mensucikan diri, dan memanfaatkan harta untuk kepentingan produktif. Yaitu dengan konsep zuhud yang dibawakan HAMKA yang memiliki nuansa Ilahiyyah, ekonomis, sosialis, serta memiliki makna filosofis yang dalam, melalui perantara akhlak mulia yang diterapkan dalam kehidupan, dengan sebutan istilah kecerdasan spiritual dan keshalehan sosial. “Bukan tidak memiliki dunia, tetapi tidak dimilki oleh dunia”.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X1 Al-Qur'an dan ilmu yang berkaitan > 2X1.3 Tafsir Al-Qur'an |
Divisions: | Program Pascasarjana > S2 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Muhammad Amin |
Date Deposited: | 30 Jan 2025 07:28 |
Last Modified: | 30 Jan 2025 07:28 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/43153 |