Penguatan Beragama dan Perbedayaan Ekonomi Muallaf di Banda Aceh

Aceh merupakan negeri yang sangat kental dengan pemahaman agama Islam serta masyarakat Aceh menjadi daya tarik dari negeri-negeri luar untuk mengetahui Aceh sepenuhnya. Sehingga sangat besar peluang bagi masyarakat di negeri lain untuk pindah ke agama Islam. Perpindahan dari agama sebelumnya kegama baru disebut sebagai muallaf. Muallaf adalah orang yang dijinakkan hatinya oleh Allah untuk masuk agama Islam serta memerlukan masa pemantapan dan bimbingan dalam agama barunya. Di Banda Aceh sendiri terdapat dua komunitas muallaf, jumlah muallaf di Banda Aceh terus bertambah dari tahun ketahun sehingga mencapai 250 orang. Melihat banyaknya muallaf yang melakukan konversi agama dari kalangan non-Muslim namun belum diimbangi dengan pembinaan yang konfrehensif. Fenomena ini menjadi daya tarik bagi penulis untuk mengkaji lebih mendalam dan sistematis dengan mengajukan beberapa pertanyaan seperti bagaimana perkembangan organisasi muallaf di Banda Aceh, bagaimana peran organisasi Forum Muallaf Aceh dalam pengembangan ekonomi dan bagaimana kebijakan pemerintah Aceh terhadap pemberdayaan perekonomian muallaf di Banda Aceh. Untuk mendapatkan hasil dari beberapa pertanyaan diatas penulis menggunakan metode penelitian lapangan (Field Research) dengan pendekatan kualitatif dimana teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas Forum Muallaf Aceh telah terbentuk dari tahun 2010 yang diketuai oleh Rasyid. Dari pihak ketua dan anggota Forum Muallaf Aceh menjelaskan bahwa pembinaan dari pihak pemerintah belum memuaskan, namun pemerintah telah melakukan beberapa upaya dalam melakukan penguatan beragama dan pemberdayaan ekonomi muallaf tetapi belum sepenuhnya terpenuhi dikeranakan tidak semua elemen ikut berpartisipasi dalam malakukan pembinaan terhadap muallaf di Banda Aceh. Dari segi ekonomi muallaf memiliki keterbatasan karena peluang mendapatkan pekerjaan yang bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari sangat sulit. Maka dari itu perlukiranya pemerintah untuk mengatasi masalah ini dengan cepat agar mereka tetap akan bertahan dalam Islam dan menjadikan Islam adalah agama terakhir dalam kehidupannya. Dengan adanya kinerja yang baik seperti ini akan senantiasa memberi contoh baik kepada Negara-Negara yang lain.