Muhammad Ikhsan, 140101007 (2018) Peran Wali dalam Mengasuh Ahli Waris Patah Titi (Studi dalam Masyarakat Kec. Mutiara Kab. Pidie). Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Muhammad Ikhsan.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (917kB) | Preview
Form B dan Form D.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (738kB) | Preview
Abstract
Syari’at Islam menentukan aturan waris dengan bentuk yang sangat teratur dan adil, di dalamnya ditentukan hak kepemilikan atas harta bagi setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan dengan cara yang sah. Kedua poin diatas menjadi fokus penulis apabila terjadinya kasus patah titi, dimana dalam permasalahan tersebut adanya pihak yang tidak mendapatkan warisan karena terhalang pihak yang lebih berhak menerimanya, disamping tidak mendapat warisan bagaimana peran wali terhadap ahli waris tersebut. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah apakah yang dimaksud dengan peran wali dalam mengasuh ahli waris patah titi berdasarkan pemahaman masyarakat, bagaimana peran wali dalam mengasuh ahli waris patah titi, serta bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap peran wali tersebut. Untuk menjawab permasalahan tersebut, dalam penelitian ini digunakan penelitian lapangan (field research) untuk bahan yang bersifat primer dan kajian kepustakaan (library research) untuk bahan yang bersifat sekunder. Penelitian ini bersifat kualitatif karena bertujuan memaparkan dan menganalisa permasalahan tertentu. Hasil penelitian ditemukan bahwa peran wali dalam mengasuh ahli waris patah titi adalah berperan menggantikan peran orang tua yang sudah meninggal, atau kebijakan wali dalam mengambil sikap terhadap anak yang dibawah perwaliannya. Peran wali dalam mengasuh ahli waris patah titi adalah mengasuh anak tersebut dan menjaga hartanya pada saat yang bersamaan. Terkait tinjauan hukum Islam peran wali dalam hal mengasuh sangat dikenal. Dapat disimpulkan bahwa wali berperan menggantikan posisi orang tua, atau kebijakan wali dalam mengambil sikap terhadap anak yang berada dibawah perwaliannya, serta wali berperan mengasuh dan menjaga anak tersebut, dalam prakteknya wali diutamakan berasal dari pihak keluarga nasab yang laki-laki. Peran wali dalam mengasuh ahli waris patah titi adalah mengasuh anak tersebut dan menjaga hartanya pada saat yang bersamaan, adapun ditinjau dari hukum Islam peran wali sangat dikenal karena pada dasarnya semua orang tidak dapat melakukan perbuatan hukum sendiri, sehingga membutuhkan orang lain untuk melakukan perbuatan hukum yang dikenal dengan istilah perwalian.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: 1. Dr. Armiadi, S.Ag., MA 2. Sitti Mawar, S.Ag., MH. |
Uncontrolled Keywords: | Peran Wali, Ahli Waris, Patah titi |
Subjects: | 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.4 Hukum Waris (Faraid) dan Wasiat > 2X4.42 Ahli Waris |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Keluarga |
Depositing User: | Muhammad Ikhsan Abdullah |
Date Deposited: | 22 Oct 2018 08:32 |
Last Modified: | 22 Oct 2018 08:32 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/5560 |