Penerapan Sanksi Pidana Adat Bagi Pelaku Pencurian menurut Hukum Islam (Studi Kasus di Kecamatan Meureudu Kabupaten Pidie Jaya)

Yuni Zahara, 140908443 (2016) Penerapan Sanksi Pidana Adat Bagi Pelaku Pencurian menurut Hukum Islam (Studi Kasus di Kecamatan Meureudu Kabupaten Pidie Jaya). Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Membahas tentang Penerapan Sanksi Pidana Adat]
Preview
Text (Membahas tentang Penerapan Sanksi Pidana Adat)
Yuni Zahara.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (1MB) | Preview

Abstract

Pencurian merupakan salah satu jenis kejahatan yang diatur dalam hukum positif di Indonesia, namun penerapan sanksi tidak selalu menggunakan ketentuan dalam hukum pidana (hukum tertulis) tetapi juga bisa menggunakan hukum adat (hukum tidak tertulis). Hal ini sebagaimana yang berlaku dalam kehidupan masyarakat Kecamatan Meureudu yang menerapkan sanksi adat bagi pelaku tindak pidana pencurian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hukuman atau sanksi adat bagi pelaku pencurian di Kecamatan Meureudu serta meninjaunya menurut hukum Islam. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan (Library Research) yaitu dengan mempelajari dan meneliti sejumlah buku-buku, karya ilmiah, dan dokumen-dokumen yang ada kaitannya dengan topik pembahasan yang diteliti. Kemudian juga melanjutkan dengan penelitian lapangan (Field Research) untuk mengetahu tentang data dan fakta yang diperoleh di Kecamatan Meureudu. Data-data yang terkumpul dianalisis menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu suatu metode yang berupaya menemukan fakta-fakta seadanya dan memberikan gambaran atau mendeskripsikan permasalahan yang akan dibahas, serta menganalisanya sesuai dengan bahan yang ada. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tinjauan hukum Islam terhadap penerapan sanksi adat bagi pelaku tindak pidana pencurian di Kecamatan Meureudu terbagai kepada 2 (dua) macam, yaitu pertama tindak pidana pencurian yang dijatuhkan hukuman ta’zir di Kecamatan Meureudu sudah sesuai penerapannya dengan aturan dalam Islam, yaitu hukumannya diserahkan kepada penguasa (pimpinan peradilan adat), maka sanksinya bisa berbeda-beda. Kedua, tindak pidana pencurian yang dijatuhkan hukuman hudud di Kecamatan Meureudu tidak sesuai dengan hukum Islam, karena tidak ada tawar menawar dalam hukuman hudud, harus potong tangan menurut hukum Islam.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1. Dr. Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, M.SH, 2. Rahmad Efendi Al Amin Siregar, M.H
Uncontrolled Keywords: Sanksi Adat Bagi Pelaku Pencurian
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.5 Hukum Pidana Islam (Jinayat) > 2X4.51 Pencurian
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Pidana Islam
Depositing User: Users 2717 not found.
Date Deposited: 07 Jan 2019 10:16
Last Modified: 07 Jan 2019 10:16
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/6008

Actions (login required)

View Item
View Item