Kerukunan Antar Umat Beragama di Pulau Pinang (Studi Kasus di Seberang Perai Tengah)

Muhammad Syarafee Bin Ishak, 321303355 (2019) Kerukunan Antar Umat Beragama di Pulau Pinang (Studi Kasus di Seberang Perai Tengah). Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Membahas tentang Kerukunan Antar Umat Beragama di Pulau Pinang]
Preview
Text (Membahas tentang Kerukunan Antar Umat Beragama di Pulau Pinang)
Muhammad Syarafee Bin Ishak.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of Form B dan Form D.pdf]
Preview
Text
Form B dan Form D.pdf

Download (889kB) | Preview

Abstract

Kerukunan Antar Umat Beragama di Pulau Pinang merupakan aset berharga yang dimiliki Malaysia. Pulau Pinang merupakan negeri kedua yang pesat ekonomi dan kaya hasil dengan hasil ekonomi perindustrian dan perlabuhan. Pulau Pinang memiliki pelbagai suku dan agamat yang diamalkan didalam kehidupan seharian masyarakat. Malaysia menyatakan Islam adalah agama rasmi negara, sebaliknya di Pulau Pinang jumlah umat non mulim lebih ramai berbanding umat muslim, perbedaan jumlah antara muslim dan non muslim yang ketara, di samping itu Pulau Pinang merupakan satu-satunya negeri di Malaysia, Wali Kota di lantik dari kalangan non muslim dari kaum cina. 1) Bagaimanakah bentuk kerukunan antar umat beragama di Pulau Pinang di kecapi? 2) Apakah faktor-faktor yang mendorong kerukunan antar umat beragama di Pulau Pinang. Penilitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), di Seberang Perai Tengah dan menggunakan metode deskriptif kualitatif, dalam meneliti data yang dikumpulkan melaluai wawancara dan observasi. Bentuk kerukunan di Pulau Pinang di bentuk dari rasa hormat antara satu sama lain dan percaya antara satu sama lain, dan menjadi pendorong kepada pendamaian di Pulau Pinang karena pengalaman yang di ambil dari peristiwa atau kejadian yang pernah berlaku di Malaysia, antaranya rusuhan kaum 13 Mei 1969 yang menjadi titik hitam dalam sejarah pemilu Malaysia. Pemantauan terus oleh badan agensi kerajaan ataupun LSM (NGO) terhadap pergerakan pelampau agama atau suku sebagai usaha menjaga kemakmuran dan kedamaian antara suku dan agama terjaga di Malaysia terutamanya di Pulau Pinang. Toleransi yang tinggi dalam kehidupan bermasyarakat menjadi tunjang utama pendamaian dan harus tetap terjaga, bagi menjaga warisan kepada kehidupan yang akan datang. Hidup rukun antar sesama masyarakat, adalah satu cara untuk mencegah terjadinya perpecahan. Sejarah lampau dijadikan sebagai pedoman dalam usaha mengatur langkah kepada mencapai kemajuan dan kemakmuran.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing 1. Dr. Husna Amin,M.Hum 2. Hardiansyah, S.Th.I,M.Hum
Uncontrolled Keywords: kerukunan Antar Ummat Beragama
Subjects: 200 Religion (Agama) > 204 Pengalaman, Hidup, Praktik keagamaan
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > S1 Ilmu Ilmu Perbandingan Agama
Depositing User: Mr Muhammad Syarafee Ishak
Date Deposited: 10 Apr 2019 02:16
Last Modified: 10 Apr 2019 02:16
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/6942

Actions (login required)

View Item
View Item