Sinar Yanti, 140201005 (2019) Relasi Kompetensi Personal Guru PAI dengan Pembentukan Sikap Bersih di SMAN 5 Banda Aceh. Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
SKRIPSI FULL BARU.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (9MB) | Preview
Abstract
Kompetensi merupakan kemampuan dan kecakapan. Kompetensi Guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial dan spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, mengembangkan pribadi dan profesionalitas seorang guru. Kepribadian guru dalam mengembangkan sikap bersih merupakan teladan yang menjadi panutan bagi para siswanya, dan sangat erat hubungannya dengan kompetensi seorang guru. Sikap bersih merupakan prilaku pengembangan nilai-nilai kebersihan, yang antara kompetensi dan kebersihan harus saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Dengan demikian dalam pembentukan sikap bersih kepribadian seorang guru untuk bersikap bersih sangat penting bagi seorang siswa karena guru menjadi suri tauladan bagi para siswanya. Pertanyaan dalam skripsi ini adalah bagaimana relasi antara kompetensi guru PAI dengan pembentukan sikap bersih di SMAN 5 Banda Aceh dan apa kendala yang dihadapi guru PAI dalam pembentukan sikap bersih di SMAN 5 Banda Aceh. Adapun metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan deskriptif analisis, dengan menggunakan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan kuisioner. Selanjutnya data diolah menggunakan rumus statistik sederhana dan metode deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah guru PAI di SMAN 5 Banda Aceh sudah mengembangkan nilai-nilai kebersihan baik di dalam kelas maupun di sekitar sekolah. Hal ini sesuai hasil angket yang disebarkan kepada siswa mencapai angka 95% siswa telah mengembangkan sikap bersih di sekolah. Kendala yang dihadapi guru PAI dalam pembentukan sikap bersih ini berasal dari faktor internal siswa yang sudah membiasakan selalu bersikap bersih di lingkungan keluarga. Dan faktor ekternal yang mempengaruhi siswa kurang memperhatikan sikap bersih disekolah seperti ikut-ikutan membiasakan bersikap tidak bersih. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru PAI di SMAN 5 Banda Aceh sudah mengembangkan nilai-nilai kebersihan beriringan antara kompetensi guru dengan pembentukan sikap bersih di SMAN 5 Banda Aceh dan sebagian besar siswa sudah mengembangkan nilai-nilai kebersihan di sekolah.