Munalia, 140102098 (2019) Sistem Bagi Hasil Pemeliharaan Sapi menurut Perspektif Akad Mudhārabah (Studi Kasus di Desa Rabeu Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar). Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
SKRIPSI MUNALIA.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (6MB) | Preview
Abstract
Kerjasama pemeliharaan sapi dilakukan oleh masyarakat desa rabeu secara lisan dengan pembagian hasil diambil dari ternak sapi yang menjadi modal. Pembagian hasil dalam kerjasama pemeliharaan sapi di desa Rabeu banyak menimbulkan perselisihan disebabkan adanya salah satu pihak yang melakukan wanprestasi. Wanprestasi dilakukan oleh pemilik modal/shahibul mal tidak memberikan keuntungan/bagi hasil yang menjadi hak pemelihara/mudharib ketika pemilik modal mengambil kembali sapinya, yang pemilik modal berikan hanyalah sejumlah uang sebagai upah dan biaya perawatan ternak sapi. Hal ini sangat merugikan mudharib, pembagian hasil seperti ini jelas mengandung unsur kecurangan yang mengakibatkan kecacatan akad kerjasama tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mencari jawaban dari persoalan pokok, yaitu bagaimana sistem bagi hasil pemeliharaan sapi di desa rabeu, apa saja faktor-faktor wanprestasi yang dilakukan pemilik modal kepada pemelihara serta tinjauan hukum islam terhadap bagi hasil pemeliharaan sapi yang dilakukan oleh masyarakat desa Rabeu. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan pola deskriptif analisis yaitu suatu metode untuk menganalisa dan memecahkan masalah yang terjadi pada masa sekarang berdasarkan gambaran yang dilihat dan didengar dari hasil penelitian. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui metode library research dan field research yang diperoleh melalui wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pemeliharaan sapi yang biasa dilakukan oleh masyarakat desa Rabeu sesuai dengan konsep akad mudhārabah dilihat dari segi rukun dan syarat, yang mengakibatkan kerjasama pemeliharaan sapi menjadi cacat karena wanprestasi yang dilakukan oleh pemilik modal kepada pemelihara yaitu kecurangan atau ketidakadilan dalam pembagian hasil, faktor terjadinya wanprestasi yang dilakukan oleh pemilik modal salah satunya adalah kebiasaan masyarakat desa Rabeu yang melakukan akad kerjasama secara lisan. Sistem pemeliharaan sapi menggunakan cara pembagian keuntungan yang tidak sesuai seperti ucapan/kesepakatan di awal akad tidak dibolehkan dalam syari’ah islam dan menjadi batal. Di lihat dari konsep mudhārabah, pembatalan akad mudhārabah bisa terjadi karena pelanggaran terhadap presentase pembagian keuntungan oleh salah satu pihak, kalau mereka tidak saling merelakan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: 1. Dr. Hj. Soraya Devy, M.Ag 2. Gamal Achyar, LC., MA |
Uncontrolled Keywords: | Pemeliharaan sapi, Bagi hasil, Wanprestasi, Mudhārabah |
Subjects: | 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.2 Mu'amalat 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.2 Mu'amalat > 2X4.242 Mudharabah (Bagi Hasil/Sirkah Modal dan Tenaga) |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Munalia Muna |
Date Deposited: | 10 Jul 2019 02:34 |
Last Modified: | 10 Jul 2019 02:34 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/8741 |