Gampong Relokasi Dan Reproduksi Budaya : Pengelompokan, Definisi, Pemaknaan Budaya Dalam Masyarakat Peunaga Baro Aceh Barat

Oka Yusri Umiyani, 140305077 (2018) Gampong Relokasi Dan Reproduksi Budaya : Pengelompokan, Definisi, Pemaknaan Budaya Dalam Masyarakat Peunaga Baro Aceh Barat. Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Gampong Relokasi Dan Reproduksi Budaya : Pengelompokan, Definisi, Pemaknaan Budaya Dalam Masyarakat Peunaga Baro Aceh Barat]
Preview
Text (Gampong Relokasi Dan Reproduksi Budaya : Pengelompokan, Definisi, Pemaknaan Budaya Dalam Masyarakat Peunaga Baro Aceh Barat)
SKRIPSI FULL.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (14MB) | Preview

Abstract

Komplek Buddha Tzu Chi yang di bangun paska tsunami 26 Desember 2004 silam merupakan komplek perumahan relokasi yang memiliki berbagai macam latar kebudayaan yang berbeda-beda yaitu Aceh, Jawa, Batak dan Tionghoa sehingga berpengaruh terhadap pembentukan budaya pada masyarakat. Pada tahun 2013 komplek Budha Tzu Chi melakukan pemekaran dengan Gampong Paya Peunaga sehingga terbentuk nama gampong baru yaitu Gampong Peunaga Baro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelompokan baru terhadap budaya dalam masyarakat dan juga untuk mengetahui bagaimana masyarakat mendefinisikan kembali dan memaknai identitas budaya di Gampong Peunaga Baro. Menurut teori konfigurasi budaya ada tiga proses sosial yang terjadi yaitu pengelompokan, redefinisi, dan pemaknaan baru bagi diri seseorang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukakan bahwa dalam hal berinteraksi masyarakat terdapat perbedaan di setiap suku, sebagian masyarakat dalam pergaulan terdapat kelompok-kelompok menurut persukuannya, karena dari segi bahasa, budaya, dan kebiasaan yang sama namun tidak semua hidup secara berkelompok dengan sesama etnis, sebagian sudah ada yang hidup berbaur dan sudah menerima perbedaan kesukuan masing-masing etnis. Masyarakat Peunaga Baro berfikir bahwasannya dimanapun dan dengan siapapun mereka tinggal maka disitu pula menjunjung adat-istiadat kebudayaannya, serta tidak melarang apapun yang di buat selagi tidak melanggar peraturan dalam gampong. Masyarakat melakukan penegasan identitas budaya mereka di tempat yang baru dimana memiliki lingkungan dan kebudayaan yang berbeda dari tempat asal kebudayaan mereka, hal tersebut terlihat dari kehidupan mereka sehari-hari, mereka menjadikan kebudayaan asal Aceh sebagai patokan berprilaku sehari-hari karena sangat mendominasi di dalam masyarakat. Bentuk reproduksi budaya hasil interaksi dengan berbagai etnis adalah (1) ritual adat, upacara tolak hujan (2) perpaduan pakaian adat aceh pada saat pegelaran pesta pernikahan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing I : Muhammad Sahlan, S. Ag., M. Si Pembimbing II : Musdawati, S.Ag., M.A
Uncontrolled Keywords: Relokasi, Reproduksi Budaya, Pemaknaan budaya.
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X6 Sosial dan Budaya
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 302 Interaksi sosial > 302.3 Interaksi sosial dalam kelompok
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > S1 Sosiologi Agama
Depositing User: Oka Yusri Umiyani oka
Date Deposited: 05 Aug 2019 08:28
Last Modified: 05 Aug 2019 08:28
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/9424

Actions (login required)

View Item
View Item