Buku ini berisi tentang penafsiran beberapa ayat al-Qur’an tentang sakit dan kematian, plus secuil pengalaman dan tuturan orang-orang sakit serta keluarga orang yang meninggal dunia. Ada beragam ungkapan al-Qur’an yang berkenaan dengan sakit, orang sakit, rasa sakit dan penyakit. Sebagian di antaranya diungkapkan dalam konteks negatif, sedangkan sisanya berkonotasi positif. Selain dikaitkan dengan rukhsah (dispensai), di dalam ayat-ayat al-Qur’an juga terdapat semacam afirmasi bagi orang-orang sakit dalam berbagai aktivitasnya. Hal yang lebih kurang sama juga terjadi pada ayat-ayat al-Qur’an mengenai kematian yang diungkapkan dengan beragam lafaz. Sakit dan mati ternyata tidak selalu tertuju kepada kondisi fisik, tetapi juga berkenaan dengan dimensi jiwa manusia. Sementara itu, dari telaahan empiris ditemukan bahwa sakit dan mati tidak hanya meniscayakan penderitaan dan kedukaan baik secara personal maupun anggota keluarga secara kolektif. Tidak jarang terjadi, ada rasa syukur yang memenuhi jiwa, justeru muncul di saat sakit mendera. Bahkan, di puncak sakit yang melanda, ternyata bukan kesembuhan yang paling didambakan. Di sisi lain, mati sangat ditakuti oleh banyak orang, namun tidak ada yang tahu bagaimana cara menghindarinya. Mati dipandang dapat mengedukasi manusia agar lebih bijak dalam menyikapi kehidupan. Kematian orang-orang terdekat dipandang dapat mendewasakan anggota keluarganya yang masih hidup.