Ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib bagi setiap Muslim yang mampu secara fisik dan finansial. Pelaksanaan haji yang kompleks memerlukan persiapan dan bimbingan yang matang agar sesuai dengan syariat Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas bimbingan manasik haji yang diberikan kepada calon jamaah haji di Kota Banda Aceh. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini mengidentifikasi kendala dalam proses bimbingan, termasuk metode yang kurang variatif dan terbatasnya waktu, yang berdampak pada efektivitas pelatihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun program bimbingan berjalan baik dan berhasil meningkatkan pemahaman jamaah tentang tata cara ibadah haji, contohnya terlihat dari peningkatan skor rata-rata evaluasi pemahaman jamaah sebelum dan sesudah mengikuti bimbingan, dari 65 menjadi 85. Selain itu, dalam simulasi manasik haji, mayoritas jamaah mampu melaksanakan rukun dan wajib haji dengan benar sesuai tuntunan syariat. masih terdapat kekurangan dalam pemahaman mendalam dan tingkat kepercayaan diri antara jamaah. Dengan demikian, diperlukan peningkatan dalam metode bimbingan untuk memastikan kesiapan mental dan spiritual jamaah haji sebelum melaksanakan ibadah di Tanah Suci Makkah. Namun demikian, masih terdapat kekurangan dalam hal pemahaman mendalam, khususnya terkait dengan hikmah di balik setiap ritual haji, serta tingkat kepercayaan diri sebagian jamaah saat melaksanakan praktik ibadah. Beberapa jamaah juga merasa belum cukup siap secara mental dan spiritual, yang berpotensi mengganggu kekhusyukan ibadah saat di Tanah Suci.