Analisis Hukum Dan Persepsi Masyarakat Terhadap Poligami Tanpa Izin Istri (Penelitian Di Desa Kampung Repek, Negeri Kelantan)

Muhammad Kasyfi Bin Ali, 210101117 (2025) Analisis Hukum Dan Persepsi Masyarakat Terhadap Poligami Tanpa Izin Istri (Penelitian Di Desa Kampung Repek, Negeri Kelantan). Other thesis, UIN Ar-Raniry Fakultas Syariah dan Hukum.

[thumbnail of Analisis Hukum Dan Persepsi Masyarakat Terhadap Poligami Tanpa Izin Istrii] Text (Analisis Hukum Dan Persepsi Masyarakat Terhadap Poligami Tanpa Izin Istrii)
Muhammad Kasyfi Bin Ali, 210101117, FSH, HK.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (7MB)
[thumbnail of Analisis Hukum Dan Persepsi Masyarakat Terhadap Poligami Tanpa Izin Istrii] Text (Analisis Hukum Dan Persepsi Masyarakat Terhadap Poligami Tanpa Izin Istrii)
COVER - BAB 1.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (4MB)

Abstract

Poligami tanpa izin isteri menjadi isu kontroversial di Malaysia. Walaupun dibenarkan oleh syarak bagi laki-laki yang mampu berlaku adil, ia bukan hak mutlak atau kewajiban. Prosedur poligami di Malaysia berbeda mengikut negeri kerana setiap negeri memiliki undang-undang sendiri. Di Kelantan, prosesnya lebih mudah dan biayanya lebih rendah berbanding negeri lain, tetapi tetap memerlukan persetujuan isteri. Namun, ramai yang memilih berkawin di Thailand untuk merahsiakan perkawinan mereka dari isteri pertama. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah bagaimana praktik poligami yang dilakukan oleh masyarakat Desa Kampung Repek dan bagaimana persepsi masyarakat terhadap praktek poligami tersebut dan bagaimana hukum Islam terhadap praktek tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian empiris (penelitian lapangan) dan menggunakan sumber data primer baik diperoleh secara langsung maupun pengertian baru tentang fakta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, praktek yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Repek adalah ada yang dipraktikkan diketahui oleh istri pertama, ada juga tidak diketahui oleh istri pertama. Namun tetap dikawal oleh Undang-undang. Yang mana, sebelum seorang laki-laki ingin berpoligami, ia diwajibkan untuk memperoleh izin tertulis dari Mahkamah Syariah dan juga harus membuktikan kemampuannya untuk berlaku adil dan menyediakan nafkah yang cukup kepada istri-istrinya. Persepsi masyarakat terhadap poligami tanpa izin istri ada yang menerima dan ada juga yang menolak untuk melakukan praktik ini. Alasan pihak yang menerima praktik poligami tanpa izin istri disebabkan karena apabila si suami meminta izin terlebih dahulu, poligami sulit terjadi. Manakala alasan mereka yang menolak praktek poligami adalah karena ancaman terhadap kebahagiaan dalam rumah tangga dan kurangnya kemampuan suami dalam mengurus rumah tangga. Hal ini terjadi karena mereka yang melakukan poligami ini tidak memikirkan apa yang harus sediakan sebelum melakukan poligami.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.3 Hukum Perkawinan (Munakahat) > 2X4.315 Poligami
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Keluarga
Depositing User: Muhammad Kasyfi
Date Deposited: 12 Jun 2025 08:14
Last Modified: 19 Jul 2025 08:35
URI: http://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/45804

Actions (login required)

View Item
View Item