Haflah al-Qur’an di balai pengajian sirajul qori telah menjadi pusat perhatian di Gampong Paya Bujok Beuramo, Kecamatan Langsa Barat. Bahkan kegiatan ini menjadi tradisi turun temurun yang terus dilestarikan demi membumikan dan menjaga nilai-nilai keislaman yang salah satunya ialah membaca al-Qur’an. Bahkan terjadinya konflik laten di masyarakat seperti anggapan bahwa kegiatan tersebut mengganggu kenyamanan istirahat masyarakat sekitar khususnya pengeras suara yang digunakan dalam kegiatan terlalu besar. Begitu juga masalah lainnya seperti keramaian di atas waktu kegiatan selesai. Oleh karena itu, Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pandangan pro dan kontra terhadap kegiatan tersebut serta memahami implikasi dan dampaknya pada masyarakat setempat. Metode yang digunakan dalam penelitian ialah kualitatif dengan metode penyajian deskriptif analisis, dan dikaji secara kepustakaan (library research) ataupun melalui wawancara mendalam serta observasi partisipatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksaan haflah al-Qur’an dilaksanakan dengan membaca al-Qur’an secara bergiliran, kemudian terdapat pengkoreksian apabila terdapat bacaan yang tidak sesuai ketentuan kaedah. Hasilnya, sebagian masyarakat menganggap kegiatan ini sebagai sebagai ibadah yang memperdalam pemahaman tentang al-Qur’an dan mempererat ikatan keagamaan. Namun, terdapat juga kekhawatiran terhadap dampak lingkungan dan sosial yang ditimbulkan, seperti kemacetan lalu lintas, dan gangguan suara di sekitar balai pengajian saat acara berlangsung.