Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fikih di kelas VIII MTsN 2 Aceh Besar, terutama pada materi makanan halal dan haram, di mana banyak siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan partisipasi aktif dalam pembelajaran masih terbatas. Sebagai solusi, peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw melalui PTK yang dilaksanakan dalam dua siklus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, serta untuk menggambarkan aktivitas guru dan siswa dalam proses penerapan model tersebut. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kemmis dan McTaggart yang dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing terdiri dari empat tahap: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa serta hasil belajar siswa secara signifikan. Aktivitas guru meningkat dari 86,95% pada siklus I menjadi 92,39% pada siklus II, sementara aktivitas siswa meningkat dari 82,69% menjadi 90,38%, keduanya berada dalam kategori sangat berkualitas. Rata-rata nilai siswa juga meningkat dari 60,62 (pre-test) menjadi 84,37 (post-test siklus I) dan 86,25 pada siklus II. Ketuntasan belajar klasikal mengalami peningkatan signifikan dari 28,12% menjadi 87,5%. Meskipun terdapat kendala, seperti ketidakmerataan kemampuan siswa dalam memahami dan menyampaikan materi kepada kelompoknya, kendala tersebut dapat diatasi melalui pendampingan aktif dan berkelanjutan dari guru. Dengan demikian, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.