Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendidikan hukum terhadap penurunan tindak pidana jinayat di Aceh, dengan menyoroti peran Mahkamah Syariah sebagai lembaga peradilan syariah dan pelaksana utama Qanun Jinayat. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, studi dokumentasi, dan observasi di Banda Aceh serta beberapa kabupaten lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan hukum, baik formal melalui institusi pendidikan maupun non-formal melalui penyuluhan dan media dakwah, memiliki peran signifikan dalam meningkatkan kesadaran hukum masyarakat. Mahkamah Syariah tidak hanya menjalankan fungsi represif, tetapi juga edukatif, melalui sidang terbuka dan sosialisasi putusan. Data menunjukkan adanya penurunan yang konsisten
dalam kasus jinayat seperti khalwat, maisir, dan khamar selama lima tahun terakhir. Namun, tantangan seperti rendahnya literasi hukum di daerah terpencil dan keterbatasan tenaga penyuluh hukum masih menjadi hambatan utama. Oleh karena itu, sinergi antara lembaga peradilan, pemerintah, dan institusi pendidikan perlu diperkuat guna memperluas jangkauan pendidikan hukum yang efektif dan berkelanjutan