Kepemimpinan berperan penting dalam pembangunan Gampong, pemerintah pusat telah memberikan alokasi Dana Desa yang besar, terutama di Aceh yang masih berada di urutan tertinggi kemiskinan di Sumatera, dan terdapatnya persaingan ekonomi modern dengan kehadiran Alfamart yang berpotensi menganggu UMKM Gampong. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi kepemimpinan Keuchik dalam pembangunan ekonomi di Gampong dan faktor-faktor apa yang menjadi peluang dan pengahambat dalam pembangunan ekonomi di Gampong. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknis wawancara dilakukan secara langsung dengan informan yang terdiri dari Keuchik, Sekretaris Gampong, Kaur Umum dan Pelayanan Gampong, dan Masyarakat. Dalam penelitian ini menunjukan bahwa Keuchik menerapkan empat strategi utama yaitu, partisipatif masyarakat melalui Musrenbang Gampong, kerja sama antara pemerintah kota dan anggota Dewan, pemberdayaan ekonomi melalui pelatihan untuk UMKM, serta pengelolaan dana desa yang optimal dengan mengalokasikan 25% untuk BUMG, dan yang memengaruhi adalah inkonsistensi dalam pelaksanaan program dan adanya persaingan ekonomi modern. Hasil penelitian menunjukan bahwa kepemimpinan Keuchik berupaya memaksimalkan potensi lokal dan membangun kolaborasi untuk mencapai pembangunan ekonomi yang menyeluruh di tengah persaingan.