Dosen wanita yang sudah menikah tidak jarang mengalami konflik peran akibat tanggung jawab akademik dan keluarga. Salah satu faktor yang mempengaruhi konflik tersebut adalah neuroticism, di mana dosen yang mudah cemas dan sensitif terhadap tekanan sulit untuk menyeimbangkan kedua peran tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan neuroticism dengan work-family conflict pada dosen wanita yang sudah menikah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Populasi penelitian ini berjumlah 51 dosen wanita yang sudah menikah dan pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel 51 dosen wanita yang sudah menikah. Penelitian ini menggunakan dua alat ukur yang terdiri dari skala neuroticism dan skala work-family conflict. Uji hipotesis yang digunakan adalah product moment dari Pearson. Hasil penelitian ini menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,836 dengan signifikansi (ρ) sebesar 0,000 (ρ < 0,05) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara neuroticism dan work-family conflict pada dosen wanita yang sudah menikah. Hubungan positif tersebut memiliki arti semakin tinggi neuroticism maka semakin tinggi pula work-family conflict, sebaliknya semakin rendah neuroticism maka semakin rendah pula work-family conflict pada dosen wanita yang sudah menikah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala. Dosen wanita yang sudah menikah disarankan untuk dapat mengelola kecenderungan neuroticism agar bisa menyeimbangkan peran kerja dan keluarga dengan lebih baik.