Tadarus Al-Qur’an tidak hanya dimaknai sebagai aktivitas membaca Al-Qur’an, akan tetapi juga bagian dari proses pembelajaran, penghayatan, dan pengamalan nilai-nilai Islam yang dilakukan secara berjamaah. Di bulan Ramadhan, kegiatan tadarus menjadi salah satu tradisi keagamaan yang mengakar kuat dalam masyarakat Aceh, termasuk di Gampong Blang Paseh, Kabupaten Pidie. Meskipun pelaksanaannya rutin dan masif, belum banyak kajian yang mengungkap dampak sosial-budaya dan Implikasi tadarus terhadap syiar Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis implikasi tadarus Al-Qur’an terhadap syiar Islam dalam bulan Ramadhan di Gampong Blang Paseh, Kabupaten Pidie. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitis, bertujuan untuk mendapatkan pemahaman mendalam mengenai fenomena sosial dan keagamaan yang terjadi di masyarakat melalui data-data non-numerik. Data dikumpulkan melalui teknik observasi langsung terhadap pelaksanaan tadarus selama bulan Ramadhan, wawancara mendalam dengan informan yaitu tokoh agama, pengurus masjid, dan masyarakat, serta dokumentasi berupa foto, catatan kegiatan, dan laporan dari panitia Ramadhan setempat. Selanjutnya, data dianalisis secara sistematis untuk menghasilkan gambaran yang jelas tentang peran tadarus sebagai media syiar Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tadarus Al-Qur’an memiliki dampak positif terhadap penguatan syiar Islam di Gampong Blang Paseh. Aktivitas ini tidak hanya meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap ajaran Islam, akan tetapi juga menciptakan suasana keagamaan yang harmonis, memperkuat rasa kebersamaan, serta menjadi sarana dakwah tidak langsung yang efektif. Partisipasi aktif masyarakat dalam tadarus menunjukkan adanya kesadaran kolektif dalam menjaga dan menyebarkan nilai-nilai keislaman. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tadarus Al-Qur’an selama bulan Ramadhan merupakan salah satu bentuk syiar Islam yang signifikan dalam masyarakat Gampong Blang Paseh, karena mampu memberikan kontribusi baik secara spiritual maupun sosial kemasyarakatan.