Keterlambatan bicara merupakan salah satu bentuk dalam kelainan bahasa yang ditandai dengan kegagalan anak mencapai tahap perkembangan bicara sebagai mana layaknya pada anak-anak normal seusianya. Dari 12 jumlah total siswa usia 5-6 tahun di Sekolah Taman Observasi dan Terapi Wicara, terdapat 5 siswa yang mengalami speech delay dengan kategori berat, dan ada 7 siswa kategori ringan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi dan kendala guru dalam meningkatkan kemampuan bicara anak speech delay di Taman Observasi dan Terapi Wicara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Strategi yang digunakan pendidik dalam meningkatkan kemampuan berbicara anak speech delay adalah menggunakan strategi komunikasi guru, strategi terapi wicara, strategi terapi lingkungan dan strategi kasih sayang. Adapun langkah strategi komunikasi guru dan strategi terapi wicara yang digunakan adalah menentukan tema pembelajaran, mencari gambar-gambar yang berhubungan tema pembelajaran, menggunting lalu menempelkan gambar di flash card lalu diberi nama menggunakan suku kata atau ejaan, memberikan gambar kepada anak yang mengalami speech delay, meminta anak mengamati gambar yang ada di flash card, mengevaluasi dengan cara bertanya kepada anak tentang gambar yang ada di flash card, kemudian mengajarkan cara pengucapan nama gambar sesuai ejaan. Langkah strategi terapi lingkungan dan terapi kasih sayang yaitu menentukan tema pembelajaran, diikuti dengan menyiapkan alat bermain seperti boneka dan menyiapkan dialog agar anak dapat dengan mudah berinteraksi dengan media boneka, guru meminta anak mengikuti dialog yang diejakan oleh guru, kemudian evaluasi dengan cara meminta anak berdialog sendiri dengan boneka tersebut. 2) Tidak ada kendala yang ditemukan dalam meningkatkan kemampuan berbicara anak speech delay di Sekolah Taman Observasi dan Terapi Wicara