Penelitian ini akan membahas tentang peran organisasi PKK dalam pembangunan desa di dua desa yaitu Desa Pinto Rimba dan Desa Ladang Rimba. Untuk mencapai keadilan dan kesejahteraan kaum perempuan, salah satu upaya yang dilakukan adalah pemihakkan kepada kaum perempuan melalui program-program pemberdayaan kaum perempuan. Pada desa Pinto Rimba dan desa Ladang Rimba terdapat beberapa organisasi yang berkaitan langsung dengan perempuan diantaranya Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan Majelis Taklim. Namun organisasi-organisasi ini belum menunjukkan perkembangan yang baik pada desa Pinto Rimba. Hal ini terlihat dengan kurang maksimalnya peranan organisasi perempuan dalam memotivasi dan menggerakkan anggotanya. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui peran organisasi perempuan dalam pembangunan Desa Pinto Rimba dan Desa Ladang Rimba Kabupaten Aceh Selatan dan untuk mengetahui faktor penghambat dan pendorong organisasi perempuan dalam pembangunan desa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan diskriptif. Hasil penelitian diketahui bahwa Peran PKK dalam pembangunan di Desa Pinto Rimba dapat dilihat dalam berbagai program pembangunan yang dilaksanakan di Desa, PKK bersama pemerintah membangun kemandirian masyarakat dalam menanggulangi kemiskinan secara berkelanjutan. Ada 3 peran PKK dalam pembangunan Desa Pinto Rimba yaitu, Peran PKK dalam Kelompok Keswadayaan Masyarakat Desa, Keterlibatan PKK dalam kelembagaan Pembangunan Desa dan Peran PKK Dalam pemberdayaan Perekonomian Desa. Sedangkan di Desa Ladang Rimba peran PKK dalam pembangunan terdapat 3 peran yaitu: Peran Sebagai Motivator, Peran Sebagai Fasilitator dan Peran Sebagai Pembinaan (Pendidikan dan Pelatihan). Sedangkan untuk factor penghambatnya pada Desa Pinto Rimba ditemukan 2 faktor penghambat yaitu Kurang Relasi dalam Mempromosikan Produk UMKM Masyarakat Desa dan Peran Ganda anggota PKK yaitu perempuan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan pembangunan desa. Untuk Desa Ladang Rimba juga ditemukan 2 faktor penghambat yaitu masih kuatnya Budaya Patriarki dan Rendahnya Pendidikan.