Terjadinya pencemaran terhadap perairan salah satunya disebabkan oleh aktivitas kapal nelayan yang berdampak pada ekosistem di perairan dan dapat menghasilkan mikroplastik. Pencemaran mikroplastik tersebut dapat berbahaya tehadap biota di perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengkarakterisasi keberadaan mikroplastik dalam air di Krueng Aceh, Gampong Jawa. Metode yang digunakan adalah purposive sampling pada lima titik pengambilan sampel. Prosedur penelitian mencakup penentuan lokasi, pengambilan sampel air, pengukuran parameter kualitas air, preparasi sampel, serta analisis dan karakterisasi mikroplastik. Identifikasi bentuk dan jenis polimer mikroplastik dilakukan menggunakan mikroskop stereo dan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), sementara morfologi mikroplastik diamati menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM). Pengukuran kadar logam dilakukan dengan atomic absorption spectrometer (AAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik lebih banyak ditemukan di permukaan air dibandingkan di dasar pada semua titik sampling, pada permukaan terdapat 150 partikel dengan jumlah rata-rata 30, dan pada dasar terdapat sejumlah 142 partikel dengan jumlah rata-rata 35.5. Bentuk mikroplastik yang teridentifikasi pada permukaan meliputi fragmen 42 partikel, fiber 42 partikel, film 25 partikel, pellet 40 partikel, dan foam 1 partikel. Bentuk mikroplastik yang teridentifikasi pada dasar meliputi fragmen 28 partikel, fiber 52 partikel, film 25 partikel, dan pellet 37 partikel. Adapun variasi dan jumlah warna yang ditemukan yaitu, warna hitam 166 , biru 26, merah 11, bening 12, abu-abu 54, kuning 12, coklat 14, hijau 6, dan ungu 2. Berdasarkan analisis FTIR, ditemukan gugus fungsi dengan panjang gelombang 3336-3334 cm-1, 2899-2862 cm-1, 1315-1314 cm-1, 1160 cm-1, 1029 cm-1, 557 cm-1 dan 439-422 cm-1. Pengamatan Scanning Electron Microscopy (SEM), menunjukkan struktur mikroplastik yang berpori dengan bentuk oval hingga elips. Hasil pengujian atomic absorption spectrometer (AAS), menunjukkan bahwa kandungan logam pb tidak terdeteksi karena berada di bawah batas deteksi sebesar 0,059 ppm. Dan karna itu, mikroplastik menjadi salah satu polutan dalam air di krueng Aceh gampong jawa. Pencemaran air di krueng aceh sungai gampong jawa dapat berpotensi menimbulkan adannya mikroplastik.