Analisis Putusan Hakim Mahkamah Syari’iyah Meureudu Nomor 03/JN/2022/Ms.Mrd Terhadap Perempuan Penyandang Disabilitas

Ayu Wahyuni, 190104102 (2024) Analisis Putusan Hakim Mahkamah Syari’iyah Meureudu Nomor 03/JN/2022/Ms.Mrd Terhadap Perempuan Penyandang Disabilitas. Other thesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Jarimah Pelecehan Seksual, Disabilitas] Text (Jarimah Pelecehan Seksual, Disabilitas)
Ayu Wahyuni, 190104102, FSH, HPI, 0895327837226.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (6MB)
[thumbnail of Jarimah Pelecehan Seksual, Disabilitas] Text (Jarimah Pelecehan Seksual, Disabilitas)
Ayu Wahyuni, 190104102, FSH, HPI.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (6MB)

Abstract

Pelecehan seksual adalah perbuatan manusia yang telah hilang sisi kemanusiaannya, karena perbuatan tersebut memaksakan kehendak untuk melakukan hubungan seksual dengan objek yang tidak menginginkan hal tersebut terjadi, yang layak diberikan Uqubat Ta’zir dengan menjaga keseimbangan dan keamanan masyarakat. Penulisan skripsi ini bertujuan menjelaskan analisis putusan hakim, pertimbangan hakim terhadap perkara pelecehan seksual terhadap perempuan penyandang disabilitas, serta analisis hukum islam terhadap tindak pidana pelecehan seksual penyandang disabilitas.Data yang diperoleh dalam penulisan skripsi ini dilakukan dengan penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data sekunder dengan cara mempelajari undang-undang serta buku, sedangkan penelitian lapangan dilakukan untuk memperoleh data primer dengan cara mempelajari dan menelaah kasus. Mengenai mekanisme Uqubat Ta’zir Jarimah Pelecehan Seksual yang terjadi di Mahkamah Syar’iyah Kota Meureudu pada Tahun 2022 dilakukan terhadap Perempuan Penyandang Disabilitas yang putusannya berdasarkan Qanun Aceh No. 6 Tahun 2014. Sedangkan menurut kesepakatan ulama kontemporer bahwa jarimah pelecehan seksual tergolong ke dalam tindakan pelanggaran yang dapat merusak tatanan kehidupan masyarakat, maka pelaku jarimah pelecehan seksual wajib diberikan sanksi berupa ta’zir yaitu sanksinya diberikan oleh penguasa berdasarkan hasil ijtihad. Disarankan kepada penegak hukum agar memberikan informasi terhadap masyarakat untuk memberikan pemahaman pengetahuan tentang pelecehan seksual dan edukasi Qanun Aceh terutama pada Pasal Nomor 6 Tahun 2014 kepada pihak keluarga sebaiknya didampingi dan jangan meninggalkan orang yang menderita penyandang disabilitas sendirian, karna selain membahayakan dirinya juga dapat mengundang orang yang menggunakan kekurangannya untuk melakukan kejahatan terutama kejahatan seksual.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.5 Hukum Pidana Islam (Jinayat) > 2X4.542 Perkosaan dan Kekerasan Seksual
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Pidana Islam
Depositing User: Ayu Wahyuni
Date Deposited: 21 Jul 2025 05:15
Last Modified: 09 Sep 2025 09:01
URI: http://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/46418

Actions (login required)

View Item
View Item