Kesiapan menikah merupakan sebuah proses di mana individu merasa sudah siap untuk memenuhi kebutuhan cinta, rasa hormat, dan komunikasi dengan pasangan di masa depan. Realitas sosial menunjukan bahwa tidak semua pasangan yang akan menikah memiliki kesiapan yang matang. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesiapan menikah adalah kematangan emosi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi dengan kesiapan menikah pada masyarakat etnis gayo di Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Populasi penelitian ini adalah masyarakat etnis gayo di kota Takengon Kabupaten Aceh Tengah dengan sampel berjumlah 142 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode nonprobability sampling dengan teknik yang digunakan purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala kematangan emosi berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Murray dan skala kesiapan menikah berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Shemila dan Manikandan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji korelasi pearson product moment. Hasil penelitian menunjukkan nilai koefesien (r) sebesar 0,666 dengan nilai signifikansi (p) 0,000 sehingga hipotesis yang diajukan didalam penelitian ini diterima. Hubungan kedua variabel menunjukan kearah positif yakni semakin tinggi kematangan emosi maka semakin tinggi pula kesiapan menikah sebaliknya semakin rendah kematangan emosi maka semakin rendah pula kesiapan menikah