Kepemimpinan Kepala Sekolah memiliki peran penting dalam pembentukan personal branding melalui strategi dan model yang diterapkan kepala Sekolah. Di TK Khalifah Aceh 3 kepala sekolah memiliki peran penting dalam membangun personal branding yang tercermin dalam kepemimpinannya. Hal ini dapat terlihat dari cara kepala sekolah memimpin, mengkomunikasikan visi dan misi, menerapkan kurikulum berbasis agama, menjalankan berbagai program-program unggulan, serta membangun hubungan baik dengan stakeholder. Namun, dalam proses pembentukan personal branding kepala sekolah menghadapi berbagai tantangan seperti persaingan dengan TK lain dan lokasi yang kurang strategis. Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui strategi kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pembentukan Personal Branding di TK Khalifah Aceh 3 Banda Aceh, (2) Untuk mengetahui model yang diterapkan Kepala Sekolah dalam Pembentukan Personal Branding di TK Khalifah Aceh 3 Banda Aceh, (3) Untuk mengetahui tantangan yang dihadapi Kepala Sekolah dalam Pembentukan Personal Branding di TK Khalifah Aceh 3 Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dan jenis penelitian bersifat deskriptif. Teknik Pengumpulan Data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan subjek penelitian terdiri dari Kepala Sekolah, Guru, dan orang tua siswa/siswi. Hasil Penelitian menunjukan bahwa: (1) Kepala Sekolah menerapkan berbagai strategi Personal Branding melalui perumusan visi dan misi, identifikasi peluang dan ancaman, analisis sumber daya dan fasilitas, program unggulan, dan komunikasi Kepala Sekolah. (2) Model yang diterapkan mengacu pada tiga elemen utama Personal Branding yaitu Kekhasan (Partisipatif), Relevansi (Komunikasi yang efektif), dan Konsistensi (Keteladanan sikap). (3) Ada beberapa tantangan yang dihadapi Kepala Sekolah dalam pembentukan personal branding yaitu disebabkan dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal muncul dari keterbatasan dalam membangun kepercayaan orang tua dan masyarakat terhadap program sekolah, serta tuntutan konsistensi dalam mengelola media sosial yang menjadi sarana utama promosi. Secara eksternal, tantangan yang muncul dari lokasi sekolah yang kurang strategis, persaingan ketat dengan lembaga pendidikan lain yang menawarkan program serupa, dan pada saat kegiatan parenting hanya sebagian orang tua yang datang karena kesibukan mereka.