Metode adalah kunci keberhasilan sebuah pembelajaran di kelas. Tanpa metode yang tepat, tentu penyampaian materi tidak akan sempurna dipahami oleh siswanya. Namun, di MTsN 2 Aceh Besar, siswa kelas VII menghadapi kesulitan dalam praktik tayamum, sebagaimana terlihat dari rendahnya hasil penilaian praktik mereka. Hal ini disebabkan oleh proses pembelajaran yang menoton dan kurangnya penggunanaan metode pembelajaran yang tepat, seperti metode ceramah yang mendominasi kelas. Akibatnya, siswa menjadi pasif dan kurang memahami materi secara mendalam, khususnya dalam praktik tayamum. Penerapan metode demonstrasi diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan memudahkan siswa dalam memahami serta mempraktikkan tayamum dengan baik. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat keberhasilan siswa setelah penerapan metode demonstrasi pada praktik tayamum di kelas VII MTsN 2 Tungkob Darussalam. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan keterampilan praktik tayamum melalui penerapan metode demonstrasi. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kurt Lewin yang terdiri dari dua siklus, masing-masing mencakup empat tahap: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data dikumpulkan melalui tes tulisan, observasi aktivitas guru dan siswa serta tes praktik tayamum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode demonstrasi efektif meningkatkan kemampuan praktik tayamum. Aktivitas guru meningkat dari 83,69% pada siklus I menjadi 94,56% pada siklus II, sementara aktivitas siswa meningkat dari 82,35% menjadi 91,17%. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan signifikan, dengan rata-rata nilai pre-test siklus I sebesar 72,59 menjadi 83,70 pada post-test siklus I, dan meningkat lagi menjadi 93 pada post-test siklus II. Ketuntasan klasikal meningkat dari 48,14% (pre-test siklus I) menjadi 81,48% (post-test siklus I) dan mencapai 96,66% (post-test siklus II). Kemudian ketuntasan klasikal hasil tes praktik siswa juga mengalmi peningkatan dari 62,96% (tes praktik tayamum siklus I) meningkat menjadi 93,33% (tes praktik tayamum siklus II). Kesimpulannya, penerapan metode demonstrasi efektif dalam meningkatkan keterampila praktik tayamum pada siswa.