Praktek Budaya Debus Di Masyarakat Simeulue Dalam Perspektif Pendidikan Islam

Elvita Ayoni, 210201211 (2025) Praktek Budaya Debus Di Masyarakat Simeulue Dalam Perspektif Pendidikan Islam. Other thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Praktek Budaya Debus Di Masyarakat Simeulue Dalam Perspektif Pendidikan Islam] Text (Praktek Budaya Debus Di Masyarakat Simeulue Dalam Perspektif Pendidikan Islam)
Elvita Ayoni, 210201211, FTK, PAI.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (9MB)
[thumbnail of Praktek Budaya Debus Di Masyarakat Simeulue Dalam Perspektif Pendidikan Islam] Text (Praktek Budaya Debus Di Masyarakat Simeulue Dalam Perspektif Pendidikan Islam)
COVER - BAB 1.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB)

Abstract

Debus merupakan seni pertunjukan kombinasi dari seni tari, seni suara dan seni olah batin yang memperlihatkan kekebalan tubuh dengan menggunakan senjata- senjata tajam. Dalam prakteknya, debus tidak hanya dipandang sebagai seni pertunjukan, akan tetapi juga sebagai bentuk pelestarian nilai-nilai budaya dalam masyarakat. Praktek budaya debus yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa para pemain debus mempercayai ilmu kekuatan dan kekebalan berasal dari seorang pemimpin yang disebut sebagai Khalifah debus. Dan juga mereka menganggap bahwa Khalifah debus bertugas untuk melindungi setiap anggota debus yang akan melakukan atraksi terhadap senjata-senjata tajam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji praktek budaya debus yang berkembang di kalangan masyarakat Teupah Selatan Kabupaten Simeulue serta menganalisisnya dalam perspektif pendidikan Islam. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian lapangan (Field Research) menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian sebanyak 7 responden. Teknik pemilihan subjek dilakukan secara purposive sampling dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa praktek budaya debus di masyarakat Teupah Selatan, Kabupaten Simeulue memiliki unsur religius yang kuat, seperti bacaan do’a dan zikir-zikir debus serta debus juga mengandung banyak nilai seperti nilai Tauhid, nilai keberanian, nilai kedisiplinan dan nilai kebersamaan. Akan tetapi, praktek- praktek yang terjadi dalam bidang atraksi debus di tinjau dalam perspektif pendidikan Islam dimana para pemain atraksi debus meyandarkan dan meminta perlindungan serta pertolongan kepada seseorang yang dianggap sebagai Khalifah debus sebagaimana dalam Al-Qur’an Surah An-Nisa’ ayat 48 yang menjelaskan bahwa menyandarkan segala sesuatu kepada selain Allah SWT itu dilarang, Allah tidak akan mengampuni dosa tersebut dan Allah akan mengampuni dosa-dosa selain itu kepada yang Allah Kehendaki. Kehadiran pendidikan Islam bukan untuk menghilangkan adat dan budaya setempat, melainkan untuk memperbaiki dan meluruskannya agar tetap sejalan dengan nilai-nilia syai’at Islam. Penelitian ini merekomendasikan perlunya kembali bimbingan ulama dan lembaga pendidikan Islam dalam meluruskan praktek budaya-budaya lokal agar tetap sejalan dengan nila-nilai Islam terutama budaya debus yang sangat berkembang di masyarakat Teupah Selatan Kabupaten Simeulue.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X7 Filsafat dan Perkembangan > 2X7.3 Pendidikan
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 390 Customs, Etiquette, Folklore (Adat Istiadat, Etiket, Folklor) > 394 Adat Resam Umum
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > S1 Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Evita Ayoni
Date Deposited: 15 Sep 2025 04:51
Last Modified: 15 Sep 2025 04:51
URI: http://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/46586

Actions (login required)

View Item
View Item