Pembinaan suatu tindakan proses, hasil, atau nasehat yang diberikan kepada seseorang agar dirinya bisa berubah menjadi lebih baik. Pembinaan mualaf dapat dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan yaitu dalam lingkup internal dan eksternal. Pembinaan dalam lingkup internal yaitu pembelajaran keagamaan, pembinaan batiniyah. Sedangkan dalam lingkup eksternal pembinaan mencakup budaya, lingkungan dan sosial. Pembinaan ini harus diberikan secara seimbang dan teratur, karena ketika salah satu aspek tidak terbina dengan baik maka hasilnya juga tidak seimbang. Sebenarnya, keputusan tersebut merupakan suatu hal yang sangat berat dalam kehidupannya. Mereka memilih agama baru melalui pendekatan kegigihan dan pengorbanan. Beragam beban yang mereka rasakan, baik dari keluarga, sahabat dan masyarakat, berimplikasi terhadap tekanan mental dalam praktik ajaran agama yang baru dia peluk. Tujuan dalam penelitian ini ialah untuk mengetahui pembinaan ibadah keluarga mualaf, untuk mengetahui strategi keluarga mualaf dalam membina keluarga mereka, serta kendala apa saja yang mereka alami. Adapun rumusan masalah dalam penulisan ini adalah: 1. Bagaimana dampak pembinaan ibadah keluarga mualaf Desa Lae Butar Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil, 2. Bagaimana strategi dan kendala orang tua mualaf dalam melakukan pembinaan terhadap anak-anaknya, dan 3. Bagaimana solusi pembinaan ibadah keluarga mualaf Desa Lae Butar Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan metode penelitian kualitatif menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ditemukan yaitu: pernyataan masyarakat yang mualaf untuk memutuskan menjadi muslim itu bermacam-macam, ada yang karena keinginan sendiri tanpa adanya unsur paksaan, ada yang masuk Islam karena datangnya sebuah mimpi. Adapun pengalaman mereka setelah menjadi mualaf juga bermacam-macam, ada yang dihina, di dukung, dan biasa-biasa saja. Mualaf butuh bimbingan dari semua pihak, masyarakat, keluarga, teman dan lainnya. Mualaf harus diberi pembekalan dalam ajaran agama. Seperti ilmu tauhid, ilmu syariah dan semisalnya. Mualaf harus memahami ajaran agama Islam dari pangkalnya, agar keberagamaan mereka menjadi lebih baik.