Penelitian ini mengkaji kepemimpinan kepala sekolah perempuan dalam penciptaan kondusivitas akademik guru di SMAN 13 Banda Aceh. Masalah penelitian berfokus pada bagaimana gaya kepemimpinan kepala sekolah perempuan, perannya dalam menciptakan kondusivitas akademik, serta kendala yang dihadapi dalam proses tersebut. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi terhadap kepala sekolah, guru, dan komponen sekolah lainnya di SMAN 13 Banda Aceh. Analisis data dilakukan dengan mengkaji keterkaitan antara gaya kepemimpinan transformasional dan dampaknya terhadap kondusivitas akademik para guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi model kepemimpinan kepala sekolah perempuan dan kontribusinya dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif, mengingat masih minimnya kajian tentang kepemimpinan perempuan di bidang pendidikan di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah perempuan di SMAN 13 Banda Aceh menerapkan gaya kepemimpinan transformasional dengan karakteristik partisipatif dan kolaboratif. Kepala Sekolah SMAN 13 Banda Aceh berhasil menciptakan kondusivitas akademik melalui perannya sebagai motivator, administrator, supervisor, dan inovator, yang dibuktikan dengan pemberian apresiasi kepada guru, pembentukan sistem pengawasan koordinator pembelajaran, dan inisiatif pengembangan profesional guru melalui pelatihan eksternal serta pemanfaatan teknologi dalam pendidikan. Meskipun menghadapi kendala berupa kurangnya kedisiplinan guru, komunikasi yang kurang efektif, keterbatasan sarana prasarana dan anggaran, serta beban administrasi yang tinggi, kepemimpinan kepala sekolah perempuan terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan, yang ditandai dengan peningkatan signifikan jumlah siswa dari 53 menjadi lebih dari 100 orang.