Skripsi ini menguraikan mengenai implementasi dakwah Jama’ah Tabligh dalam interaksi sosial, yang pada awalnya jama’ah ini muncul dan berkembang di India, yang didirikan oleh Maulana Muhammad Ilyas. Di Indonesia, Jama’ah Tabligh diperkirakan mulai masuk pada tahun 1952 dan di Aceh, Jama’ah Tabligh mulai hadir sekitar tahun 1980-an. Jama’ah Tabligh memiliki dorongan yang kuat dengan semangat hati, antusiasme, dan komitmen yang tinggi serta tulus dan ikhlas dalam melaksanakan dakwah Islam di tengah masyarakat. Jama’ah Tabligh mampu memberikan teladan yang baik bahkan mereka dengan tekun mengamalkan sunnah Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana dakwah yang di lakukan oleh Jama’ah Tabligh, mengingat banyak tanggapan negatif dan positif mengenai Jama’ah ini dalam pandangan masyarakat berdasarkan karya ilmiah sebelumnya. Dalam penelitian ini, penulis menerapkan metode penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif yang mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan dakwah yang dilakukan oleh Jama’ah Tabligh sesuai dengan sunnah Rasulullah dan tidak menyimpang dari agama Islam. Dakwah yang mereka laksanakan benar-benar nyata dengan terjun langsung ke masyarakat sekitar dan berdakwah secara tatap muka, hal ini akan lebih efektif untuk dilakukan, karena Jama’ah akan mengetahui langsung kondisi dalam masyarakat. Dengan adanya Jama’ah Tabligh, masyarakat semakin bersemangat melakukan amal ibadah, dan shalat berjama’ah semakin hari semakin hidup di masjid atau musholla. Meskipun terdapat beberapa masyarakat yang belum mengenal langsung Jama’ah ini dan muncul berbagai pendapat negatif dari mereka, sebenarnya dari hasil penelitian ini, dapat kita lihat yang bahwasanya metode dakwah yang mereka lakukan itu sesuai dengan ajaran islam, dan tidak melencang dari ketetapan yang telah di tetapkan dalam agama islam.